Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eropa Cabut Embargo, Rusia Kirim Rudal ke Suriah

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE.CO.ID – Rusia akan mengirimkan sistem persenjataan mobil berpeluru kendali antiserangan udara S-300 ke Suriah guna membantu negara yang tengah bergolak itu dalam menangkal intervensi asing.

Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov sebagaimana dikutip BBC, Rabu (29/5/2013) mengatakan peluru kendali S-300 itu sebagai faktor penjaga stabilitas yang dapat menjadi penghalang pihak-pihak tertentu memeasuki konflik Suriah.

Ryabkov mengatakan kontrak pembelian peluru kendali (rudal) S-300 telah ditandatangani beberapa tahun silam.

"Kami mempertimbangkan pasokan ini sebagai faktor penyeimbang, kami yakin langkap semacam ini akan menggentarkan beberapa pihak yang ingin mengusung skenario menjadikan konflik Suriah sebagai konflik internasional dengan melibatkan kekuatan asing,” kata Ryabkov kepada wartawan. Dia merujuk pada pengalaman keterlibatan NATO yang mengerahkan pesawat tempur mereka ke Libya dalam upaya membantu penggulingan Muammar Khadafi.

S-300 merupakan sistem persenjataan yang andal untuk penembakan peluru kendali dari darat ke udara dengan sasaran utama pesawat tempur lawan. Para pengamat militer memandingkan kemampuan S-300 sepadan dengan Rudal Patriot AS yang belakangan dikerahkan NATO untuk melindungi Turki dari ancaman serangan Suriah.

Rusia juga mengkritik keputusan Uni Eropa (EU) baru-baru ini yang alih-alih memperpanjang embargo senjata terhadap kelompok pemberontak malah mencabutnya.

BBC mencatat, keputusan pencabutan embargo oleh EU itu muncul setelah terjadi pembunuhan massal terhadap 200 orang di Suriah barat bulan ini.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperkirakan lebih dari 80.000 tewas dan 1,5 juta warga lainnya melarikan diri dari Suriah sejak meletusnya pemberontakan terhadap pemerintahan Presiden Bashar al-Assad pada 2011.

Keputusan EU mencabut embargo terhadap Suriah akhir pekan lalu itu tidak tercapai secara bulat. Karena itu, awal pekan ini, EU menyatakan anggotanya dapat mengambil kebijakan sendiri terkait dengan pengiriman senjata ke Suriah.

Pertemuan 12 jam para menteri luar negeri negara-negara EU akhir pekan lalu gagal mencapai kesepakatan bulat mengenai pencabutan embargo senjata itu. Meski akhirnya diputuskan embargo itu dicabut, dalam pernyataan seusai pertemuan itu disebutkan bahwa mereka sepakat untuk tidak melanjutkannya hingga tahap pengiriman senjata.

Dewan Menteri Luar Negeri EU akan meninjau ulang keputusan mereka itu sebelum 1 Agustus mendatang. Menlu Inggris William Hague mengatakan 1 Agustus itu bukan sebagai tenggat. Dia menegaskan Inggris bisa saja mulai memasok senjata untuk para pemberontak Suriah saat ini. Meski demikian, Inggris belum punya rencana melakukannya.

Kementerian Luar Negeri Suriah menilai keputusan EU tersebut merusak upaya-upaya internasional untuk mewujudkan perdamaian dan penyelesaian politik di Suriah.

Sementara itu, Rusia mengatakan langkah EU itu membahayakan prospek konferensi perdamaian internasional usulan Moskow dan Washington yang rencananya digelar bulan depan.

[email protected]

Foto: Ist

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Nurcholish MA Basyari

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: