Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Baja Tagih Penurunan Harga Gas

Industri Baja Tagih Penurunan Harga Gas Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri baja nasional menagih realisasi janji penurunan harga gas industri. Pasalnya, gas merupakan komponen biaya terbesar dari proses produksi baja. Penurunan harga gas industri merupakan bagian dari paket kebijakan ekonomi jilid III yang diluncurkan pemerintah pada 7 Oktober 2015 lalu.

President Direktur PT Sunrise Steel Indonesia, Henry Setiawan, mengatakan, gas menjadi sangat penting bagi industri baja karena berfungsi sebagai bahan bakar untuk pemanasan. Apalagi, lanjut dia, industri baja termasuk satu dari dua industri lainnya yakni petrokimia dan pupuk yang mendapatkan fasilitas penurunan harga gas industri.  

"Namun, sampai sekarang tidak ada tindak lanjut (penurunan harga gas). Padahal, kami mengonsumsi gas sangat banyak. Jadi, harga gas ini sangat vital," kata Henry kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Selasa (26/2/2018).

Henry menambahkan, dengan harga gas yang rendah diharapkan mampu menekan biaya produksi dan baja yang dihasilkan bisa bersaing dengan produk-produk luar yang masuk ke pasar Indonesia.

Ia mengatakan, total konsumsi seluruh baja nasional sekitar 12 juta ton per tahun sementara kapasitas produksi nasional berkisar 50% dari total konsumsi. Tentunya, ada defisit yang harus dipenuhi dari impor.

"Serbuan impor produk baja asal China terus masuk ke Indonesia. Sekarang yang banyak masuk ke Indonesia itu produk baja lapis," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: