Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Sambut Positif Right Issue Bank Bukopin

OJK Sambut Positif Right Issue Bank Bukopin Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Proses pelaksanaan right issue Bank Bukopin telah dilakukan secara efektif dan telah sesuai dengan time frame yang telah direncanakan. Bank Bukopin telah meraih dana sebesar Rp1,46 trilliun pada 27 Juli 2018.

Menanggapi hal itu, Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik, Anto Prabowo, mengatakan, tahapan proses right issue ini akan berdampak positif dalam memperkuat permodalan dan mendukung perkembangan bisnis Bank Bukopin serta mengindikasikan masih tingginya kepercayaan pelaku pasar internasional terhadap perbankan di Indonesia.

"Dengan masuknya Kookmin Bank sebagai standby buyer yang setelah right issue akan menguasai 22% saham Bank Bukopin, juga memiliki nilai positif mengingat kuatnya komitmen Kookmin Bank untuk mengembangkan sektor UMKM dan basis teknologi di Indonesia," ujar Anto Prabowo di Jakarta, Sabtu (28/7/2018).

Dengan masuknya Kookmin Bank, Anto berharap dapat membawa dampak positif bagi perkembangan bisnis Bank Bukopin yang pada akhirnya turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penyaluran kredit ke sektor UMKM.

Rencana rights issue Bank Bukopin sebelumnya telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 29 Juni 2018. Transaksi perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dilakukan pada 13-25 Juli 2018.

Setelah proses perdagangan HMETD, KB Kookmin Bank sebagai pembeli siaga (standby buyer) membeli saham Bank Bukopin sebanyak 2.563.000.000 lembar pada harga Rp570 per lembar saham. Pembayaran atas transaksi tersebut telah dilakukan pada 27 Juli. Harga saham Bank Bukopin di pasar pada saat penutupan transaksi pada 26 Juli mencapai Rp404 per lembar.

Setelah proses rights issue, komposisi pemegang saham Bank Bukopin menjadi Bosowa Corporindo (23,4%), KB Kookmin Bank (22,0%), Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia/Kopelindo (12,4%), Negara RI (8,9%), dan publik (33,3%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: