Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Pendapatan Tumbuh, XL Rugi Rp145 Miliar

Meski Pendapatan Tumbuh, XL Rugi Rp145 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) sepanjang Januari hingga September 2018 mencatat kerugian sebesar Rp145 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat laba sebesar Rp238 miliar.

Meski demikian, perseroan berhasil meraih pertumbuhan pendapatan yang positif di kuartal ketiga tahun ini, yakni sebesar 6% dibanding kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh pendapatan layanan data yang meningkat sebesar 6% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, pendapatan layanan data tersebut menjadi penyumbang terbesar pada total pendapatan layanan XL Axiata saat ini, yaitu sebesar 80%, meningkat dari 71% pada kuartal yang sama tahun lalu.

Persentase ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pencapaian secara industri. Di kuartal III ini pula, EBITDA mampu meningkat 9% QoQ dengan marjin naik menjadi 37%, didorong oleh peningkatan pada pendapatan dan efisiensi biaya.

"Strategi transformasi yang kami implementasikan telah membantu membangun bisnis yang lebih kuat, yang tercermin pada kinerja positif hingga saat ini. Meskipun semester I tahun ini cukup berat, kami tetap mampu meningkatkan pendapatan sebesar 6%," ujar Dian, dalam keterangan resminya.

Menurut Dian, sepanjang kuartal III ini, XL Axiata telah menyesuaikan tarif layanan data secara hati-hati, antara lain dengan mengurangi diskon, komisi, dan beberapa elemen yang mempengaruhi tarif lain. Setelah pelaksanaan kewajiban registrasi kartu prabayar dan periode persaingan harga yang ketat di semester I 2018, XL Axiata bisa melakukan kenaikkan tarif secara selektif.

Sampai periode sembilan bulan di 2018, XL Axiata mencatat total pendapatan sebesar Rp16,9 triliun. Total pendapatan ini relatif sama dengan pencapaian di periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Dian, pencapaian XL Axiata sepanjang sembilan bulan tahun ini merupakan hasil langsung dari proposisi yang kuat atas produk layanan data melalui strategi dual brand, yang didukung oleh investasi secara berkelanjutan pada jaringan. Perpaduan kedua hal ini mampu meningkatkan manfaat dan pengalaman penggunaan layanan data XL Axiata yang lebih baik, serta meningkatkan monetisasi data di pasar.

Pada periode sembilan bulan ini, EBITDA turun 1% yoy menjadi Rp6,2 triliun karena adanya pengeluaran yang lebih tinggi untuk biaya proses pendaftaran SIM prabayar. Meski demikian, EBITDA kuartal III 2018 meningkat 9% QoQ.

XL Axiata pun telah melakukan pembayaran kembali pinjaman bank sebesar Rp1,5 triliun, pinjaman US$50 juta, dan Rp1.040 miliar untuk sukuk melalui kombinasi pendanaan kembali dan dana internal. Per 30 September 2018, semua pinjaman eksternal XL Axiata dalam dolar AS sepenuhnya dilindungi (fully hedged) hingga jatuh tempo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: