Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng 4 Mitra Jepang, Sky Energy Bentuk Usaha Patungan

Gandeng 4 Mitra Jepang, Sky Energy Bentuk Usaha Patungan Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) membentuk anak usaha patungan atau Joint Venture (JV) yang diberi nama PT Quint Solar Indonesia (QSI). Dalam membentuk QSI perseroan pun menggandeng 4 mitra dari Jepang yakni, Premium Energy Co Ltd (Premium), Grid Solar Farm Limited (Grid), Nippon Trinitan Corporation (NTR) dan satu investor personal atas nama Kazuo Ishihara yang merupakan Presiden Direktur dari PT Matsuya Graha Trikencana.

Presiden Direktur PT Sky Energy Indonesia Tbk, Jackson Tandiono, mengatakan bahwa QSI akan berkolaborasi untuk mempromosikan Rooftop Solar PV System ke pabrik-parik Jepang dari 1.533 Peerusahaan Jepang yang sekarang ini berlokasi di Indonesia.

“Jadi ini lanjutan dari MoU untuk membentuk JV beberapa waktu lalu. Kita targetkan untuk pasar dalam negeri khususnya rooftop industri,” katanya di Bogor, Jumat (9/11/2018).

Ia menyatakan bahwa perseroan melalui QSI perseroan akan fokus untuk menggarap bisnis solar tenaga surya yang diperuntukan bagi perusahaan pabrikan asal negeri Sakura. Pasalnya, banyak perusahaan pabrikan menggunakan daya energi cukup besar untuk melakukan kegiatan operasional.

“Ini kita bikin anak usaha Quint solar fokus di satu sistem, memberikan solusi ke pabrikan di indonesia. Yang kita fokuskan di pabrikan jepang. Pabrik market Jepang yang ada di indonesia 1.500, dari 1.500 trading company, sisanya 1.500 lagi pabrikan, dari situ 50% atau sekitar 750 itu pabrik. Anggap kita taruh 1 megawatt di satu pabrik, market 750-800 megawatt,” jelasnya.

MenurutJackson, dengan pabrik menggunakan solar panel surya maka juga akan mendukung target Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional. Pemerintah Indonesia telah menargetkan energi baru dan terbarukan untuk menyediakan 23% kebutuhan energi primer pada tahun 2025.

“Target ini telah ditegaskan kembali dalam Rencana Energi Nasional yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Januari 2017,” tambahnya.

Selain itu, Kontribusi Nasional milik negara pada Kesepakatan Paris tahun 2015 menyerukan untuk pengurangan emisi gas rumah kaca 29% sampai tahun 2030. Jumlah energi baru dan terbarukan 23% pada 2025 setara dengan Pembangkit Listrik 45GW. Dari target Pembangkit Listrik 45GW, 6.4GW ditargetkan akan dihasilkan oleh Pabrik PVT meskipun Pembangkit Listrik Tenaga Surya PV di Indonesia hanya 100MW. Kita perlu memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya Baru 6.3GW di Indonesia dari 2019 hingga 2025 selama 7 tahun.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (selanjutnya disebut sebagai ESDM) mengasumsikan bahwa skala pembangkitan potensial Pembangkit Listrik Tenaga Surya PV di seluruh Indonesia adalah 112 GW, dan ESDM mengumumkan akan memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya 45 GW pada tahun 2050.

“Jadi ini adalah saat yang tepat untuk mendirikan perusahaan Rofftop Solar PV System,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: