Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BTN Bidik Pertumbuhan Laba 16-19% di 2019

BTN Bidik Pertumbuhan Laba 16-19% di 2019 Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk atau BTN mengakui telah melakukan sejumlah persiapan sebagai aksi korporasi dalam menyambut tahun politik 2019. Salah satu strategi yang akan dilakukan BTN adalah dengan manargetkan pertumbuhan laba perseroan sekitar 16-19% pada 2019. Adapun untuk target kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN menargetkan pertumbuhan sekitar 15%.

Hingga kuartal III, perseroan telah mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 11,51% secara tahunan (yoy) menjadi sebesar Rp2,23 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp2 triliun.

Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, target pertumbuhan yang masuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tersebut merupakan target konservatif dengan mempertimbangkan beberapa kondisi. Di antaranya kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia BI 7-Day Repo Rate yang diekspektasikan akan berlanjut dengan proyeksi 6% di akhir 2018 dan 6,50% di 2019.

"Target tersebut juga sudah dengan penyesuaian kebutuhan alokasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) untuk persiapan pemenuhan pernyataan standar akuntansi keuangan baru atau PSAK 71 di 2020," ujar Maryono dalam Media Gathering  BTN di Semarang, Jumat (30/11/2018).

Selain terkait kondisi sektor ekonomi, Menurut Maryono, target RBB BTN juga disesuaikan dengan adanya pemilu legislatif dan presiden yang akan dilakukan serentak pada 2019. Namun, dia menilai pengaruh tahun politik sangat kecil terhadap bisnis BTN.

"Kami berharap pemilu berjalan damai dan lancar, sehingga tidak mengganggu iklim bisnis di Indonesia. Pemilu itu April, setelah itu akan berjalan seperti biasa. Jadi, pengaruhnya kecil tahun politik ini," tegasnya.

Lebih lanjut Maryono menuturkan, untuk mencapai target dalam RBB itu, perseroan telah menetapkan beberapa strategi. Di antaranya memperkuat kontribusi pertumbuhan KPR subsidi (SSB, FLPP, BP2BT, dan Tapera), meningkatkan pertumbuhan KPR nonsubsidi dengan skema KPR segmen MBR dan ASN, memperkuat peran BTN HFC dan mengembangkan inisiatif yang mendukung pengembangan bisnis hunian bersubsidi.

Selain itu, BTN juga akan melakukan streamlined proses penyaluran KPR subsidi, memperluas aliansi strategis dengan developer di luar Pulau Jawa dan mengembangkan model bisnis untuk konsumen mass informal.

Maryono menuturkan, untuk mendukung capaian tersebut, perseroan akan mengimplementasikan struktur organisasi yang agile dengan streamline peran kantor pusat, Wilayah, dan cabang. Kemudian mempercepat proses bisnis (kredit dan pembukaan rekening dana) melalui roll-out inisiatif Business Process Improvement (BPI) dan meningkatkan produktivitas tenaga penjual di kantor cabang dan outlet dengan mengimplementasikan inisiatif Branch Activity.

"Harapannya tahun depan kontribusi kami terhadap program sejuta rumah lebih besar lagi," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: