Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Mandiri Bali Dorong Transakasi Nontunai bagi Pedagang

Bank Mandiri Bali Dorong Transakasi Nontunai bagi Pedagang Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Denpasar -

Bank Mandiri Regional XI Bali dan Nusa Tenggara mendorong pedagang yang menjadi nasabahnya untuk meningkatkan transaksi nontunai karena berpeluang mendapatkan poin besar yang dapat ditukarkan dengan hadiah menarik.

Pemimpin Bank Mandiri Regional XI Bali dan Nusa Tenggara Rully Setiawan, mengatakan, Bank Mandiri ingin memberikan benefit berupa hadiah tanpa diundi tetapi langsung ditawarkan melalui lelang dengan poin yang dihasilkan pedagang.

"Upaya itu dilakukan untuk mendongkrak transaksi tanpa uang tunai sesuai dengan program Bank Indonesia yakni Gerakan Nasional Nontunai (GNNT). GNNT mendorong transaksi nasabah yang lebih cepat, praktis dan efisien sehingga transaksi menjadi lebih transparan karena tercatat dalam sistem," kataRully di Denpasar, Sabtu (1/12/2018).

Rully menambahkan poin terbesar yang dikumpulkan selama setahun itu dihasilkan melalui transaksi digital seperti mobile banking, internet banking atau melalui jaringan anjungan tunai mandiri (ATM).

"Tidak hanya itu, transaksi konvensional di kantor cabang bank dan penempatan dana di tabungan bisnis juga bisa menghasilkan poin. Sebanyak 100 pedagang di Bali mengikuti program yang dikemas dalam "Mandiri Dagang Untung" untuk menukarkan poinnya dengan hadiah diantaranya emas, sepeda motor dan telepon seluler melalui lelang," papar Rully.

Ia menambahkan para pedagang yang dikelompokkan dalam cluster pedagang pasar Bali itu merupakan pedagang kategori top yang kerap bertransaksi baik digital maupun konvensional serta memiliki penempatan dana yang besar juga.

"Dipilihnya para pedagang,  karena mereka dinilai turut mendorong pertumbuhan sektor riil seperti usaha mikro kecil menengah (UMKM). Saya optimistis upaya itu dapat mendongkrak kinerja korporasi yang ditargetkan tumbuh kisaran 15% untuk penghimpunan dana dan penyaluran kredit tahun 2019," pungkasnya.

Bank Mandiri mencatat hingga November 2018, total dana pihak ketiga di kawasan Bali dan Nusa Tenggara mencapai sekitar Rp25 triliun dan realisasi kredit sekitar Rp14 triliun.

Selain itu jumlah aset bank BUMN wilayah Bali dan Nusa Tenggara mencapai sekitar Rp38 triliun dengan angka kredit bermasalah atau NPL berada pada batas aman yakni di bawah 3 persen.

Sementara itu, PT Bank Mandiri Taspen (Mantap) menerima suntikan modal sebesar Rp500 miliar dari dua induk perusahaan yakni Bank Mandiri dan PT Taspen yang rencananya akan digunakan mengoptimalkan ekspansi bisnis.

"Kami ada target untuk tumbuh. Tujuan dari modal ini untuk mendukung ekspansi kami ke depan," kata Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2018 di Jimbaran, Kabupaten Badung (30/11/2018). Nilai investasi yang dikucurkan masing-masing oleh Bank Mandiri sebesar Rp255 miliar dan Taspen sebesar Rp242 Miliar.

Dengan demikian komposisi saham di Bank Mantap dari sebelumnya saham Bank Mandiri sebesar 59,44% terdilusi menjadi 51,05% oleh saham Taspen di Bank Mantap yang sebelumnya 40% meningkat menjadi 48,39%, sedangkan sisa saham lainnya, lanjut dia, masih dipegang oleh penanam modal minoritas.

"Penyertaan modal ini akan berlaku efektif dapat digunakan oleh Bank Mantap setelah ketentuan dan syarat-syarat dari otoritas yang berwenang yaitu Kementerian BUMN dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terpenuhi," katanya.

Menurut dia, ekspansi bisnis akan dilakukan dalam meningkatkan akses jaringan layanan perbankan dan menciptakan produk baru agar dapat melayani pensiunan aparatur sipil negara dan TNI/Polri.

Pria yang akrab disapa Jos itu menambahkan tahun 2019, bank yang sebelumnya bernama Bank Sinar Harapan Bali itu berencana akan membuka 50 jaringan kantor baru.

Saat ini, bank yang berkantor pusat di Jalan Melati Denpasar, Bali, itu memiliki 220 jaringan kantor yang tersebar di 30 provinsi di Tanah Air, 40 jaringan kantor diantaranya berdiri di Pulau Dewata.

Untuk produk baru, Jos menyebutkan pihaknya bersiap mengeluarkan produk digitalisasi layanan para pensiunan sesuai dengan target bisnis korporasi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: