Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Tahun Politik PSSI Anggarkan Capex Dua Kali Lipat

Di Tahun Politik PSSI Anggarkan Capex Dua Kali Lipat Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) pada tahun 2019 mengalokasikan belanja modal atau  (capital expenditure/capex) di 2019 sebesar US$40 juta. Anggaran capex perseroan di tahun politik tersebut dua kali lipat dibandingkan capex tahun ini yang hanya US$20 juta.

“Pengembangan armada diharapkan bisa mendorong pendapatan di 2019, apalagi diperkirakan harga batubara, nikel dan bauksit akan naik di tahun depan," kata Direktur PSSI, Harry Chan, di Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Perseroan baru saja memperoleh restu dari pemegang saham untuk memperoleh pinjaman sebesar US$12 juta dari Citibank N.A Indonesia. Hal tersebut guna memenuhi kebutuhan jangka pendek untuk pengembangan jumlah armada.

Menurut  utang sebesar US$12 juta dari Citibank N.A indonesia itu terbagi menjadi dua fasilitas pinjaman, yakni sebesar US$10 juta berupa pinjaman jangka pendek bertenor satu tahun dan senilai US$2 juta untuk fasilitas kontinjensi.

Harry menjelaskan, fasilitas pinjaman tanpa jaminan tersebut menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan kreditur terhadap prospek bisnis PSSI.

"Dana ini untuk kebutuhan pembiayaan jangka pendek terkait pengembangan armada perseroan yang berkelanjutan," ucapnya.

Ia mengungkapkan hingga Desember ini PSSI akan menambah satu unit kapal tunda dan satu unit kapal induk kelas Handymax.

"Tetapi, dana untuk penambahan kapal ini sudah ada yang seluruhnya bersumber dari kas internal. Jadi, tahun depan kami sudah mempunyai dua kapal induk," kata Harry.

Penambahan armada tersebut pun diyakini mampu merealisasikan target pertumbuhan pendapatan PSSI di 2019 berkisar 25-29 persen dengan marjin laba bersih inti sekitar 10-12% (year-on-year).

"Kami optimistis meski harga batubara sedang mengalami penurunan di tahun ini. Tetapi, harga batubara di tahun ini tetap lebih baik dibanding 2016. Tahun depan diharapkan harga batubara akan kembali naik," jelasnya.

Dia menambahkan, optimisme perseroan juga didukung oleh fokus kerja pemerintah yang berupaya meningkatkan domestic consumption, sehingga pembangun PLTU akan semakin masih. "Akhirnya, konsumsi batubara juga ikut meningkat," pungkasnya

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: