Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Telkomsel Bentuk Anak Usaha Baru, Saham TLKM Malah Anjlok

Telkomsel Bentuk Anak Usaha Baru, Saham TLKM Malah Anjlok Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Entitas anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), yaitu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) membentuk entitas anak usaha baru bernama PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Entitas anak usaha baru tersebut diresmikan pada pekan lalu, Senin (21/01/2019).

VP Investor Relation TLKM, Andi Setiawan, mengungkapkan bahwa pembentukan Finarya tersebut termaktub dalam akta pendirian yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. 

Finarya akan menjadi entitas baru yang berada di bawah naungan Telkomsel, di mana Telkomsel menjadi pemegang saham terbesar mencapai 99,99% dari seluruh saham Finarya.

“Pembentukan Finarya ini dilakukan untuk mendukung ekosistem fintech yang sudah ada sebelumnya di Telkomsel,” jelas Andi dalam keterbukaan informasi di Jakarta, Senin (28/01/2019).

Adapun nantinya, Finarya sebagai anak perusahaan Telkomsel akan menjalankan usahanya di bidang penyelenggara sistem pembayaran.

Sayangnya, usai memublikasikan pembentukan Finarya, harga saham kini justru terpuruk. Pada awal pembukaan perdagangan sesi II, Senin ini, harga saham TLKM bertengger di level Rp3.780 per saham. Harga tersebut menurun 100 poin atau 2,58% dari harga pembukaan pagi tadi.

Sejumlah 71,08 juta saham TLKM telah diperdagangkan hingga siang ini dengan frekuensi 10.050 kali transaksi dan nilai transaksi mencapai Rp271,21 miliar.

Tak hanya hari ini, pada pekan lalu, sehari setelah akta pendirian Finarya disetujui, saham TLKM langsung anjlok melemah selama tiga hari perdagangan berturut-turut. Saham TLKM melemah pada Selasa (22/01/2019) sebesar 0,74%, Rabu (23/01/2019) melemah 2,00%, dan Kamis melemah 1,53%. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: