Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Dia Debat Lengkap Jokowi vs Prabowo soal Pengembangan Unicorn di Indonesia

Ini Dia Debat Lengkap Jokowi vs Prabowo soal Pengembangan Unicorn di Indonesia Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Debat Capres II yang paling disorot adalah sesi adu argumen antara Capres petahana Jokowi dan penantang Prabowo Subianto. 

Dan yang paling menarik adalah saat Jokowi mengajukan pertanyaan terkait pengembangan infrastruktur pendukung unicorn atau pendanaan usaha untuk start-up platform digital.

"Infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk mendukung pengembangan unicorn- unicorn Indonesia?," tanya Jokowi kepada Prabowo.

Mendengar pertanyaan itu, Prabowo tampak tak paham dengan istilah "unicorn" hingga mempertegas kembali pertanyaan Jokowi dengan balik bertanya.

"Yang bapak maksud unicorn? Unicorn!? Maksudnya yang online- online itu?," tanya Prabowo.

Setelah diiyakan Jokowi, Prabowo kembali melanjutkan penjelasannya:

"Saya kira prasarana yang kita bangun, tentu kita fasilitasi, kita kurangi regulasi dan kurangi pembatasan, karena mereka lagi giat-giatnya berkembang. Jadi saya akan dukung segala upaya untuk memperlancar, mereka juga mengalami kesulitan, merasa sekarang ada tambahan- tambahan regulasi dan pajak dalam perdagangan online, dan mereka juga mengeluh. Jadi saya menyambut baik dinamika perkembangan business seperti itu. Ini luar biasa pesatnya dan saya mendukung hal seperti itu," kata Prabowo.

Jokowi pun memberikan tanggapannya. 

"Dalam rangka memberikan dorongan kepada unicorn- unicorn Indonesia. Kita tahu, di negara Asia ada 7, dan 4 nya ada di Indonesia. Oleh sebab itu, kita ingin, tidak hanya ada 4 tapi ada tambahan- tambahan baru di Indonesia dan start-up start-up baru. Kita telah menyiapkan program 1000 start-up baru yang kita link-kan dengan inkubator- inkubator global agar mereka mau memilik akses untuk inovasi untuk bisa dikembangkan di negara-negara lain,".

"Dalam rangka infrastruktur mendukung unicorn-unicorn ini kita juga membangun infrastruktur yang sudah tadi disampaikan, yakni Palapa Ring. Di Indonesia bagian barat Indonesia telah 100 persen selesai. Indonesia bagian tengah 100 persen selesai, Indonesia bagian timur 90 persen selesai dan nanti di Juni insyaallah nanti juga akan 100 persen selesai.

"Dan ini nantinya menyambungkan backbone dengan broadband dengan kecepatan yang sangat tinggi yang kedua sistem 4G; kita teruskan dan sekarang baru mencapai 74 persen, tapi saya yakin insya Allah sampai akhir tahun ini seluruh kabupaten dan kota provinsi yang ada di tanah air akan sudah tersambungkan

"Yang ketiga regulasi yang memudahkan, start-up ini juga terus kita dorong. Tanpa regulasi yang sangat ketat, mereka mendaftarkan lewat online sekarang ini bisa," kata Jokowi.

"Inilah yang kita dorong sehingga kita mampu menyongsong revolusi industri 4.0 dengan SDM SDM yang telah kita siapkan lewat inkubasi inkubasi yang ada sekarang ini dan sudah dalam tiga tahun ini kita siapkan" pungkasnya.

Mendengar penjelasan Jokowi, kemudian moderator menyilakan Prabowo menanggapi. Giliran capres 02 memaparkan argumentasinya;

"Yah jadi kita tahu derap kecepatan dinamika perkembangan internet itu berkembang sangat pesat. Saya mendukung dengan upaya mengejar dan mengambil posisi. Tapi hal mendasar, pak Jokowi saya lihat dalam perekonomian di Indonesia adalah terjadi disparitas, segelintir orang kurang dari 1 persen menguasai lebih dari setengah kekayaan kita. Jadi kalo ada unicorn- unicorn ada teknologi hebat saya khawatir ini akan lebih mempercepat uang-uang kita lari keluar negeri. Ini yang saya khawatir," kata Prabowo.

Akan tetapi, mendengar jawaban itu, pendukung Jokowi menyoraki hingga sampai moderator meminta untuk diam.

"Huuuu" kata pendukung 01.

Kemudian Prabowo melanjutkan;

"Ya silahkan anda ketawa. Tapi ini masalah bangsa. Kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Menteri bapak sendiri mengatakan ada Rp11.400 triliun uang Indonesia di luar negeri. Diseluruh bank Indonesia uang hanya ada Rp5.400 triliun. Berati uang lebih banyak di luar negeri. Nah kalau tidak hati-hati dengan antusiasme untuk internet, e-commerce, e ini, e- itu saya khawatir juga bisa mempercepat arus uang keluar negeri, ini bukan saya pesimistis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: