Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh, Laba Bersih Bank Danamon Cuma Tumbuh Single Digit di 2018

Waduh, Laba Bersih Bank Danamon Cuma Tumbuh Single Digit di 2018 Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Danamon Indonesia Tbk membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp3,9 triliun pada tahun 2018, atau tumbuh 7% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,7 triliun. Pertumbuhan laba bersih ini jauh menurun bila dibandingkan tahun 2017 yang tumbuh 38 persen dari Rp2,67 triliun di 2016 menjadi Rp3,7 triliun di 2017.

Pertumbuhan laba ini didorong oleh pertumbuhan kredit di sejumlah segmen kunci, antara lain Perbankan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Consumer Mortgage, Enterprise Banking serta pembiayaan kendaraan bermotor melalui Adira Finance. Di Iuar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance Bank Danamon tumbuh 12% menjadi Rp137,2 triliun dibandingkan setahun sebelumnya.

"Portofolio Perbankan UKM tumbuh 10% menjadi Rp 31,2 triliun. Portofolio Enterprise Banking, terdiri dari perbankan korporasi, komersial dan institusi keuangan, tumbuh 11% menjadi Rp 41,5 triliun. Sementara kredit Consumer Mortgage tumbuh 29% menjadi Rp 7,8 triliun," kata Direktur Bank Danamon, Satinder Ahluwalia, saat paparan kinerja Bank Danamon 2018 di Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Baca Juga: Renovasik Gandeng Bank dan Fintech Hadirkan Program Cicilan

Sementara untuk pembiayaan kendaraan bermotor Adira Finance tumbuh 13% secara keseluruhan menjadi Rp51,3 triliun pada akhir tahun 2018. Kenaikan double digit ini didukung oleh pembiayaan baru Adira Finance yang tumbuh masing-masing sebesar 15% den 23% untuk kendaraan roda due dan roda empat.

Meski rata-rata tumbuh double digit di tiap segmennya namun pendapatan bunga bersih Bank Danamon tercatat hanya tumbuh 2% dibandingkan tahun lalu yakni sebesar Rp14,4 triliun.

Kemudian pendapatan biaya yang tidak terkait kredit atau non-credit related fee income tumbuh 13% menjadi Rp 1,3 triliun. Kenaikan ini didukung oleh net undewriting profit Adira Insurance yang tumbuh 24% menjadi Rp615 miliar. Pendapatan biaya dari Bancassurance juga naik 12% menjadi Rp384 miliar.

Sementara rasio kredit bermasalah (non-performing loans/NPL) ada di posisi 2,7% dibandingkan 2,8% di akhir tahun 2017. Rasio Biaya Kredit (Cost of Credit Ratio) membaik menjadi 2,5% dibandingkan 2,8% pada tahun sebelumnya.

Bank juga mencatatkan kualitas aset yang lebih baik, ditandai dengan turunnya rasio biaya kredit (cost of credit ratio) sebesar 30 basis pain menjadi 2,5%.

Baca Juga: Bank Danamon Catat Kredit Tumbuh 6%

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: