Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tumbuh 20%, PermataBank Raih Laba Bersih Rp901 Miliar di Tahun 2018

Tumbuh 20%, PermataBank Raih Laba Bersih Rp901 Miliar di Tahun 2018 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Permata Tbk (PermataBank) hari ini (21/2/2019) mengumumkan laporan kinerja keuangan sepanjang tahun 2018 dengan membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp901 miliar atau tumbuh sebesar 20% (year on year/yoy). Pencapaian positif ini didukung kuat oleh pertumbuhan aset good book, peningkatan kualitas aset, pemulihan kredit bermasalah dengan cara restrukturisasi dan likuidasi, serta keberhasilan Bank untuk menjaga efisiensi biaya operasional secara disiplin.

Ridha DM Wirakusumah, Direktur Utama PermataBank, mengatakan, Bank terus berupaya meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan hasilnya tercermin dalam beberapa pencapaian yang positif menutup tahun 2018.

"Kami berhasil mencetak pertumbuhan laba yang signifikan, laju kredit yang kuat, peningkatan kualitas aset yang membaik, tingkat likuiditas yang optimal serta rasio modal yang kuat," ujat Ridha dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Ridha menambahkan, Kredit Bank terus bertumbuh positif dengan tetap mengutamakan nasabah yang memiliki peringkat kredit yang baik.

"Sepanjang tahun 2018 ini, Bank telah membukukan pertumbuhan kredit positif sebesar 9% (yoy) dari Rp97,6 triliun menjadi Rp106,6 triliun di posisi Des 2018, yang dikontribusi dari kedua segmen bisnis baik Retail Banking sebesar 9% dan Wholesale Banking sebesar 10%.  Dari sisi kualitas aset produktif, pertumbuhan kredit difokuskan pada portofolio kredit yang berkualitas baik, sehingga rata-rata tertimbang credit grade portofolio kredit korporasi mengalami perbaikan secara signifikan," tambahnya.

Lebih lanjut Ridha memaparkan, di tengah tantangan tren peningkatan suku bunga acuan dan ketatnya persaingan dalam industri yang terjadi sepanjang tahun 2018, Bank mampu meningkatkan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income–NII) sebesar 3% menjadi Rp5,6 triliun pada akhir Q4 2018 terutama disebabkan oleh membaiknya kualitas asset dan pengelolaan struktur asset dan liabilitas yang lebih baik, sehingga Bank mampu memperbaiki kinerja rasio NIM menjadi 4,1% ditahun 2018 dibandingkan 4,0% di tahun sebelumnya.

"Hal ini dicapai melalui strategi manajemen likuiditas yang baik untuk mengendalikan biaya dana," ungkap Ridha.

Ridha menyebutkan laba sebelum pajak Bank mengalami peningkatan 28% (yoy) menjadi Rp1,2 triliun yang terutama disebabkan oleh biaya pencadangan kredit lebih rendah 46% di tahun 2018 menjadi sebesar Rp1,7 trilyun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,1 triliun yang menunjukkan kualitas aset bank yang semakin sehat. Penurunan biaya pencadangan kredit dikontribusikan oleh pertumbuhan kredit yang sehat dan keberhasilan Bank dalam upaya penagihan, penyelesaian dan likuidasi kredit bermasalah dengan imbal hasil yang lebih baik.

Dalam hal perbaikan kualitas asset, lanjutnya, Bank terus menjaga rasio NPL dibawah ketentuan regulator. Rasio NPL gross dan NPL net per Des 2018 membaik menjadi 4,4% dan 1,7% dibandingkan dengan Des 2017 sebesar 4,6% dan 1,7%. Perbaikan NPL dicapai dengan adanya restrukturisasi kredit bermasalah, penghapusan kredit, penjualan sebagian kredit NPL dan pertumbuhan kredit good book.

"Bank terus mempertahankan prinsip kehati-hatian dalam pembentukan biaya cadangan kredit dengan NPL coverage ratio sebesar 176% di tahun 2018.  Penurunan NPL coverage ratio dibandingkan tahun lalu selaras dengan keberhasilan upaya penyelesaian kredit bermasalah secara bertahap.  Secara umum NPL coverage ratio sebesar 176% masih dalam kisaran tinggi dibandingkan dengan rasio industri," ujarnya.

Posisi permodalan Bank juga tetap kuat ditunjukkan dari rasio Common Equity Tier 1 (CET-1) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 17,6% dan 19,4% meningkat dibandingkan angka dari 2017 sebesar 15,2% dan 18,1%. Penguatan modal terutama dikontribusikan oleh divestasi anak perusahaan (PT Astra Sedaya Finance) dan peningkatan profitabilitas.

Dalam platform digital, kata Ridha, Bank juga telah membuat kemajuan signifikan dengan semakin memperkuat posisi kepemimpinannya dalam banyak aspek, melalui peluncuran PermataMobile X.

"Dikemas dengan lebih dari 200 fitur, PermataMobile X adalah satu-satunya Super App mobile banking di pasar yang memberikan user experience yang optimal dan sesuai aspirasi Bank untuk menjadi Bank yang simple, fast & reliable. Peluncuran API banking semakin sukses memposisikan Bank dalam peta ekonomi digital baru yang memberikan kemudahan yang terintegrasi dan berkontribusi sebagai sumber pendapatan baru bagi Bank," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: