Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Penjualan Mobil Turun, Laba Tunas Ridean Naik 23%

Meski Penjualan Mobil Turun, Laba Tunas Ridean Naik 23% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Tunas Ridean Tbk (TURI) berhasil membukukan peningkatan laba grup bisnis otomotif sebesar 23% menjadi Rp297 miliar untuk periode sampai dengan Desember 2018. Adapun peningkatan tersebut ditopang oleh meningkatnya marjin perdagangan mobi dan kenaikan penjualan unit motor.

Direktur Utama Tunas Ridean, Rico Setiawan, mengakui bahwa di tengah naiknya pasar mobil nasional sebesar 7% menjadi 1,2 juta unit, Tunas Ridean mencatat ada penurunan pada penjualan mobil sebesar 6% menjadi 48.326 unit. Hal itu terjadi lantaran intensitas persaingan pasar yang semakin tinggi.

Baca Juga: Tunas Grup Alokasikan Rp139,5 M Laba untuk Pemegang Saham

Sementara itu, untuk pasar motor nasional kenaikan yang tercatat sebesar 8% menjadi 6,4 juta unit dengan diikuti oleh keaikan penjualan sepeda motor sebesar 11%.  

“Penjualan sepeda motor grup, terutama yang berlokasi di Sumatra mendapat keuntungan dari kenaikan harga hasil pertanian yang menyebabkan kenaikan penjualan sebesar 11% menjadi 248.857 unit,” kata Rico di Jakarta, Rabu (27/02/2019).

Selain dari bisnis otomotif, bisnis rental juga turut berkontribusi terhadap pencapaian laba sebesar 5% menjadi Rp65,6 miliar. Kontribusi tersebut bersumber dari keuntungan dari pelepasan atau penjualan armada yang didapat Tunas Ridean lebih tinggi. Ditambah pula dengan adanya kenaikan biaya depresiasi dan pinjaman dalam ekspansi dan penggantian armada.

“Armada rental sedikit meningkat menjadi 8.634 unit,” sambung Rico.

Ia melanjutkan, dengan dibukakannya pendapatan bersih grup sebsar Rp13,4 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya, Tunas Ridean telah membagikan dividen interim kepada para pemegang saham pada akhir Desember 2018 lalu. Dividen tersebut dibagikan sebesar Rp8 per saham atau lebih tinggi Rp3 dari tahun 2017 yang sebesar Rp5 per saham.

“Pandangan untuk tahun 2019 diperkirakan akan tetap menantang karena persaingan di pasar otomotif yang semakin intensif,” tutupnya.  

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: