Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah Rugi, Saham CSIS Makin Diobral

Sudah Rugi, Saham CSIS Makin Diobral Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) dikabarkan membukukan kinerja keuangan yang kurang memuaskan di perode yang berakhir sampai dengan Desember 2018. Pasalnya, angka kerugian yang dicapai CSIS sepanjang tahun 2018 ditaksir mencapai Rp15 miliar. 

Bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga pula, investor memberikan respons yang kurang membahagiakan. Hal itu tercermin dari pergerakan saham CSIS yang terbilang memprihatinkan selama sebulan terakhir ini. 

Bagaimana tidak, terhitung sejak Februari 2019 ini, harga saham CSIS hampir selalu mengalami koreksi. Sampai dengan Rabu (27/02/2019), harga saham CSIS hanya dua kali mengalami penguatan, yaitu pada 01/02/2019 sebesar 7,49% dan pada 19/02/2019 sebesar 12,41%. 

Baca Juga: Pasar Kurang Bagus, CSIS Tunda Pembangunan Proyek CBD

Selebihnya, saham CSIS mengalami tekanan cukup dalam. Hari ini saja misalnya, sejak dibuka dengan harga Rp78 per saham, koreksi yang diterima CSIS sudah mencapai 16,67% menjadi Rp65 per saham. Angka tersebut sedikit lebih baik karena sebelum penutupan sesi I, harga saham CSIS sempat anjlok hingga level Rp51 per saham. 

Alhasil, saham CSIS ramai-ramai diobral dan diborong investor. Mengutip data perdagangan RTI, sampai dengan Rabu siang tercatat investor ramai-ramai memborong saham CSIS dengan catatan net foreign buy sebesar Rp25,74 juta. 

Jika diakumulasikan, penurunan harga saham CSIS dalam sepekan terakhir sudah mencapai 54,23% atau 77,74% dalam kurun waktu satu bulan. Kemarin, Selasa (26/02/2019) adalah hari di mana harga saham CSIS mengalami pelemahan terdalam, yaitu sebesar 34,45% ke level Rp78 per saham. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: