Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Laba BTN Melambat di Triwulan I, Ini Sebabnya

Pertumbuhan Laba BTN Melambat di Triwulan I, Ini Sebabnya Kredit Foto: Bank BTN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk atau BTN mencatatkan laba bersih sebesar Rp723 miliar pada kuartal I 2019. Angka ini tumbuh 5,67% dibandingkan kuartal I 2018. Kendati tumbuh, namun pertumbuhan laba bersih ini lebih lambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tercatat, laba bersih BTN di akhir kuartal I 2018 sebesar Rp684 miliar, tumbuh 15,13% dari Rp594 miliar pada akhir Maret 2017.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, melambatnya pertumbuhan laba BTN karena pada kuartal ini pendapatan bunga bersih atau nett interest income (NII) tertekan oleh margin bunga bersih (NIM). Kemudian, laba BTN juga tertekan oleh biaya dana atau cost of funding (CoF) yang meningkat.

"(Pertumbuhan) laba triwulan I memang lebih rendah dari tahun lalu. Ini lebih diakibatkan NII tertekan oleh NIM yang tertekan, dan CoF kami naik," ujar Maryono di Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Baca Juga: Kuartal I 2019, BTN Raup Laba Bersih Rp723 Miliar

Baca Juga: Wow, Kredit BTN Tumbuh 19,57% di Triwulan I 2019

Untuk itu, lanjut Maryono, ke depan pihaknya akan fokus untuk menurunkan CoF. Salah satu caranya ialah dengan meningkatkan dana-dana murah perseroan.

"Tahun ini tabungan kami proyeksikan naik 20%, ini salah satu cara penurunan CoF kami. Dengan penurunan CoF ini, NII akan meningkat jadi 4,3% di akhir tahun. Peningkatan NII ini juga berdampak pada laba bersih kami," paparnya.

Selain itu, perseroan juga akan menargetkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee based income/ FBI) sebesar 25% sepanjang tahun ini.

"Kami juga punya program FBI naik 25-30%. Ini juga berkontribusi di laba kami sehingga laba di akhir tahun akan meningkat 16%. Cara meningkatkan FBI, yakni dengan meningkatkan transaksi keuangan melalui BTN dengan memanfaatkan momentum fasilitas Himbara dan LinkAja," tukas Maryono.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: