Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood) dengan kode saham "GOOD" mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilanjutkan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), serta diakhiri dengan paparan publik tahunan perdananya setelah IPO Oktober 2018.
Dalam agenda RUPST, salah satunya membahas tentang pembagian dividen sebesar Rp125,45 miliar atau Rp17 per saham atau sekitar 31% dari laba tahun buku 2018 dan akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham perseroan per 13 Mei 2019. Selain itu, perseroan mencatat pertumbuhan sebesar 7,6% atau sebesar Rp568 miliar.
Direktur Garudafood, Paulus Tedjosutikno mengatakan, kontribusi penjualan di 2018 didominasi dari segmen makanan, yaitu sebesar 85,12% dan secara geografis bersumber dari pasar domestik sebesar 93,95%.
Baca Juga: Pabrik Kacang Terbakar, Manajemen Garudafood Buka Suara
"2018, kami dapat tumbuh sekitar 7,6%. Selain itu laba bersih sebelum efek penyesuaian laba merging entity juga tumbuh 19,01% atau Rp68 miliar menjadi Rp425,48 miliar. Dari laba tersebut, yang dapat diatribusikan ke pemilik induk sebesar Rp404,93 miliar. Ini meningkat dari tahun sebelumnya. Laba per lembar saham ikut bertumbuh 10,03% menjadi Rp56,79 per lembar saham," ujar Paulus di Hotel Arosa-Jakarta, Rabu (1/5/2019).
Sementara itu, total pendapatan penawaran umum saham perdana setelah dikurangi dengan biaya emisi ialah sebesar Rp37,33 miliar yang seluruhnya digunakan untuk penambahan modal kerja dan pengembangan perseroan.
Saat ini, Garudafood mengoperasikan empat fasilitas produksi yang tersebar di Pulau Jawa, yaitu satu lokasi di Rancaekek, Jawa Barat; dua lokasi di Pati, Jawa Tengah; dan satu lokasi di Gresik, Jawa Timur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
