Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jahja Setiaatmadja Bongkar Tujuan Akuisisi Bank, Saham BCA Jadi Incaran Investor

Jahja Setiaatmadja Bongkar Tujuan Akuisisi Bank, Saham BCA Jadi Incaran Investor Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tengah dalam proses menggalang persetujuan pemegang saham untuk mengakusisi seluruh saham PT Bank Royal Indonesia. Kemarin, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, akhirnya membongkar tujuan dari akuisisi bank tersebut. 

Jahja menyebut, akuisisi Bank Royal yang menelan biaya lebih dari Rp1 triliun itu ditujukan untuk mengembangkan lini bisnis BCA. Nantinya, Bank Royal akan dileburkan ke dalam entitas anak usaha BCA, yaitu BCA Syariah. 

"Belum dipastikan, kemungkinan besar nambah bank syariah, ke BCA Syariah. (Di-merger) bisa begitu, ke depannya," jelas Jahja, Jakarta, Rabu (12/06/2019) kemarin. 

Baca Juga: Teka-Teki Niat BCA Akuisisi Bank Ini Terkuak

Asal tahu saja, rencana tersebut sedikit berbeda dengan rencana awal, di mana Bank Royal pada awalnya akan dijadikan BCA sebagai bank digital, bukan bank syariah. Hal itu dilakukan karena pengembangan bank digital telah mampu dijalankan oleh BCA itu sendiri dengn tidak meninggalkan produk-produk konvensional yang telah ada. 

Menyusul terkuaknya alasan BCA mengakuisisi Bank Royal, investordi pasar saham pun turut bereaksi. Pada perdagangan bursa hari ini, Kamis (!3/06/2019), investor berduyun-duyun mendekat pada saham BCA. Alhasil, saham BCA kini bertengger di posisi teratas sebagai saham yang paling banyak dibeli investor. 

Baca Juga: Bos BCA: Ada Satu Bank Lagi yang Akan Kami Akuisisi

Sejauh ini, nilai investor beli bersih atas saham BCA sudah mencapai Rp11,28 miliar. Kendati begitu, saham BCA tengah mengalami koreksi cukup dalam, yaitu sebesar 0,43% ke level Rp29.100 per saham. 

Saat ini, sejumlah 1,99 juta saham BCA telah diperdagangkan dengan frekuensi 2.011 kali transaksi dan membukukan nilai transaksi sebesar Rp58,33 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: