Investor Hengkang dari Saham Bank Mandiri, Trauma Ya?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pergerakan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada awal pekan ini, Senin (22/07/2019) terpantau lesu. Dibuka pada level Rp7.800 per saham, harga saham Bank Mandiri terkikis 1,27% menjadi Rp7.775 per saham.

Melansir dari data perdagangan bursa, koreksi saham Bank Mandiri tersebut dipengaruhi oleh tekanan jual investor. Terhitung hingga pukul 10.30 WIB, asing telah melepas saham Bank Mandiri hingga membukukan nilai sebesar Rp42,91 miliar dan menjadikan saham Bank Mandiri berada pada posisi teratas sebagai saham yang paling banyak dijual di pasar bursa. 

Baca Juga: Saldo Nasabah Berubah Drastis, OJK Segera Panggil Bank Mandiri

Asal tahu saja, perdagangan saham Bank Mandiri saat ini terbilang ramai, di mana sudah ada 12,79 juta saham yang diperjualbelikan dengan frekuensi 2.046 kali transaksi dan nilai transaksinya mencapai Rp99,65 miliar. 

Agaknya, aksi investor yang berbondong-bondong perg dari salah satu bank terbesar di Indonesia ini masih berkaitan dengan erornya rekening Bank Mandiri pada akhir pekan lalu, tepatnya pada Sabtu (20/07/2019). Kala itu, nasabah dibuat geger lantaran saldo dalam rekening Bank Mandiri miliknya berubah secara drastis.

Beberapa nasabah mengaku jumlah saldo bertambah hingga puluhan juta, beberapa lainnya mengaku saldonya berkurang, dan ada pula yang mengaku saldonya berubah menjadi Rp0.

Baca Juga: Layanan Kembali Normal, Bank Mandiri Lakukan Normalisasi Rekening Nasabah

Merespons hal itu, Manajamen Bank Mandiri mengatakan hal itu terjadi karena ada perpindahan proses dari core system ke back up system yang rutin dilaksanakan Bank Mandiri beberapa waktu terakhir.

Kendati Bank Mandiri berhasil memulihkan masalah tersebut di hari yang sama, Otoritas Jasa Keuangan menyatakan akan memanggil Manajemen Bank Mandiri dalam waktu dekat ini guna meminta kejelasan

"Secepatnya OJK akan meminta Bank Mandiri tentu untuk segera melaporkan permasalahan dan apa saja langkah-langkah yang mereka lakukan untuk tidak terulang lagi di kemudian hari," ujar Deputi Komisioner Humas dan Manajemen Strategis OJK, Anto Prabowo kepada WE Online di Jakarta, Minggu (21/7/2019) kemarin.