Jajaran Menteri Mulai Terang, IHSG Menghijau

Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0.43% kelevel 6.225,5 poin dengan saham-saham sektor industri dasar +1.92% melonjak hampir dua persen. Saham BRPT (+7.50%) dan CPIN (+6.53%) memimpin penguatan. 

 

Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan bahwa mulai terangnnya nama-nama calon menteri pada susunan kabinet presiden periode 2019-2024 menjadi daya tarik tersendiri dari dalam negeri. Investor menilai nama-nama calon tersebut cukup menarik dalam memperbaharui formasi kabinet kementrian Indonesia. 

 

“Selain itu adanya musim laporan keuangan dengan ekspektasi yang cenderung positif menjadi dorongan tingkat kepercayaan investor. Rupiah menguat 0.28% kelevel IDR 14040 meskipun demikian Investor asing masih melakukan aksi jual bersih sebesar Rp40.93 miliar,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (22/10/2019).

 

Baca Juga: Bikin Kaget! IHSG Lompat 0,43% di Akhir Sesi II

 

Diomana, bursa saham Asia ditutup mayoritas menguat pada zona hijau tanpa bursa saham Jepang. Indeks HangSeng (+0.23%) dan CSI300 (+0.39%) ditutup menguat. Investor menimbang hasil perusahaan dan kemungkinan kesepakatan perdagangan yang disepakati pada bulan November nanti antara AS dan China. 

 

“Presiden Donald Trump memicu harapan bahwa kesepakatan perdagangan dapat dicapai bulan depan, dengan mengatakan bahwa China telah mengindikasikan negosiasi yang lebih baik dan telah mulai membeli lebih banyak produk pertanian Amerika,” terangnya. 

 

Baca Juga: Kehabisan Tenaga, IHSG Minus 0,28% di Akhir Sesi I

 

Adapun, Bursa Eropa membuka perdagangan dengan mayoritas menguat. Indeks Eurostoxx (+0.19%), FTSE 100 (+0.50%) dan DAX (+0.27%) naik mendekati setengah persen karea kenaikan diperusahaan energi yang naik signifikan. Pound Inggris berangsur-angsur turun saat Perdana Menteri Boris Johnson bersiap untuk melakukan kesepakatan Brexit. Minyak mentah, emas, dan saham pasar berkembang semuanya menguat. Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,3% menjadi $ 53,49 per barel. Selanjutnya investor masih menanti data laporan keuangan emiten dan pembacaan nama-nama susunan kabinet Presiden periode 2019-2024.