WE Online, Jakarta - Produsen mobil Jepang Suzuki mengatakan bahwa metode pengujian yang digunakan Suzuki berbeda dari yang ditentukan peraturan Jepang. Namun pihaknya membantah telah melakukan kecurangan.
Perusahaan mengatakan bahwa metode pengujian untuk 16 model tidak sejalan dengan peraturan resmi, tetapi Suzuki bersikeras bahwa tes baru menunjukkan tidak perlu mengubah data efisiensi bahan bakar. Suzuki juga mengatakan bahwa ke-16 model tersebut hanya dijual di Jepang.
"Kesalahan apapun, seperti manipulasi data efisiensi bahan bakar, tidak ditemukan." kata Suzuki dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Hal tersebut terkuak setelah Mitsubishi pada bulan lalu diketahui menggunakan metode yang tidak sesuai peraturan dan terlibat dalam skandal penipuan efisiensi bahan bakar. Di tengah skandal tersebut Presiden Mitsubishi Motors, Tetsuro Aikawa, memutuskan untuk mengundurkan diri.
Kementerian Transportasi Jepang telah memerintahkan semua produsen kendaraan domestik menyelidiki proses pengujian efisiensi bahan bakar mereka sesuai dengan metode pengujian pemerintah.
Saham Suzuki turun 9 persen setelah adanya laporan bahwa Suzuki akan mengungkapkan masalah pengujian bahan bakar tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
