Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SWIFT Kembali Peringatkan Pelanggan atas Kemungkinan Serangan Hacker

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Ketua penyedia jaringan pesan transaksi perbankan global (SWIFT), Gottfried Leibbrandt, memperingatkan kemungkinan terjadinya kembali penyerangan cyber ke sebuah bank oleh sekelompok hacker.

Leibbrandt menyampaikan pesan tersebut menyusul serangan yang menimpa bank Bangladesh, Vietnam dan Ekuador,  di mana metode yang serupa digunakan untuk menipu sistem keamanan bank lokal.

Sebelumnya, serangan terhadap bank sentral Bangladesh berhasil membobol dana sebesar US$ 101 juta, sementara bank Ekuador, Banco del Austro kehilangan dana sebesar US$ 12 juta.

"Pembobolan bank Bangladesh bukanlah insiden yang terpisah. Kita menyadari setidaknya dua, tapi mungkin lebih, kasus lain di mana penipu menggunakan modus operandi yang sama, meskipun tidak dalam jumlah yang spektakuler," kata Leibbrandt, seperti dikutip dari laman CNN di Jakarta, Jumat (27/5/2016).

SWIFT, atau Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication telah memperingatkan pelanggannya bahwa dua serangan hacker yang terjadi sebelumnya di Bangladesh dan Vietnam merupakan bagian dari aksi yang lebih luas dan terorganisir.

Para hacker menargetkan bank-bank di Asia dengan mengikuti pola yang dideskripsikan oleh Banco del Austro antara lain hacker menggunakan malware untuk menghindari sistem keamanan lokal bank, hacker berhasil menembus akses ke jaringan email SWIFT, kemudian pesan penipuan dikirim melalui SWIFT untuk memulai transfer dana dari rekening bank-bank besar.

Hacker sangat memahami kelemahan bank-bank kecil yang tidak mampu meningkatkan pertahanan sistem perbankan mereka. Serangan terakhir menunjukkan kerentanan bank-bank kecil yang tidak mampu membuat pertahanan mutakhir. Jika para hacker mampu menembus sistem bank yang lemah, mereka dapat mengajukan permintaan transfer untuk menarik dana dari bank yang lebih besar.

Leibbrandt mengatakan bahwa metode ini jauh lebih serius ketimbang pelanggaran data atau pencurian informasi pelanggan. Hilangnya kontrol atas jaringan pembayaran bisa menjatuhkan sebuah bank.

SWIFT sudah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk mengamankan kliennya, termasuk berbagi informasi yang mendukung audit keamanan dan memperkenalkan persyaratan ketat untuk jaringan komputer bank lokal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: