Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Symantec Sebut 'Lazarus' di Balik Penyerangan Sistem Perbankan Global

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Perusahaan keamanan cyber Symantec menyatakan bahwa sistem perbankan global telah diserang oleh sebuah kelompok peretas canggih yang dijuluki "Lazarus" setidaknya sejak Oktober 2015 yang menyerang sebuah bank di Filipina.

Mengutip CNN Money di Jakarta, Sabtu (28/5/2016) Symantec telah menemukan bukti bahwa hackers menggunakan virus komputer yang sama untuk menyusup ke sebuah bank di Filipina. Namun Symantec tidakĀ  menyebutkan nama bank tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, hacker berhasil menerobos level berbahaya akses ke SWIFT, jaringan komunikasi antar bank di seluruh dunia yang mengatur penyelesaian transaksi antar bank.

Sebelumnya, serangan terhadap bank sentral Bangladesh berhasil membobol dana sebesar US$ 101 juta, sementara bank Ekuador, Banco del Austro kehilangan dana sebesar US$ 12 juta. Selanjutnya, aksi peretasan serupa juga terjadi di bank Vietnam.

Peneliti Symantec mengatakan, serangan hackers terhadap bank Filipina itu terjadi pada Oktober 2015, dua bulan sebelum serangan pada bank Vietnams Tien Phong Bank. Namun serangan pada bank Vietnam inilah yang pertama kali diketahui dilakukan oleh kelompok Lazarus.

Para peneliti Symantec meneliti secara cermat virus komputer yang digunakan untuk menyerang bank di Filipina. Mereka menemukan bahwa virus berupa kode kompleks dengan sifat berbeda itu seperti petunjuk khusus yang ditulis dengan kata-kata yang sama dan merupakan kode berbahaya yang juga digunakan untuk membobol bank Bangladesh.

Setelah dilacak, ternyata penggunaan ode komputer khusus tersebut terkait dengan sebuah kelompok, yang oleh para peneliti sedunia dinamai sebagai "Lazarus". Tidak jelas benar siapa para peretas ini, namun ada petunjuk yang mengarah ke mereka.

Kelompok peretas "Lazarus" telah menyerang pemerintah Amerika dan Korea Selatan, situs keuangan dan media pada tahun 2009.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: