Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

HGI Tegaskan Sawit Bukan Penyebab Kebakaran Gambut

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Himpunan Gambut Indonesia (HGI) mengatakan penanaman kelapa sawit tidak memiliki kaitan sama sekali dengan maraknya kebakaran gambut.

"Tidak satupun dari institusi itu (yang mengaitkan kebakaran gambut akibat penanaman kelapa sawit) memiliki kajian ilmiah yang mampu menjelaskan sawit sebagai stimulus dari kebakaran di lahan gambut," kata Ketua HGI Supiandi Sabiham di Jakarta, Kamis (2/6/2016).

Supiandi mengatakan penjelasan tentang korelasi kebakaran gambut dan penanaman kelapa sawit mesti disampaikan secara ilmiah karena jika tidak maka pernyataan keliru dan berulang-ulang tersebut dapat mencoreng kredibilitas institusi bersangkutan.

"Semangatnya hanya untuk memojokkan industri sawit nasional. Pernyataan-pernyataan itu sangat emosional, bertendensi negatif serta tidak ilmiah sama sekali," kata Guru Besar IPB itu.

Menurutnya, tiap-tiap institusi perlu mengubah paradigma berpikir dan lebih banyak belajar dari institusi bergengsi global seperti Enviromental Protection Agency (EPA), Amerika Serikat, dan Universitas Göttingen, Jerman.

"EPA adalah sebuah lembaga pemerintah Amerika Serikat yang bertugas melestarikan lingkungan hidup dan kegiatan kerjanya mirip Kementerian Lingkungan Hidup di Indonesia. EPA justru melakukan kajian yang mendukung pengembangan sawit di Indonesia sebagai minyak nabati unggulan. Dukungan riset untuk pengembangan sawit nasional juga dilakukan Universitas Göttingen, Jerman," ujarnya.

Karena itu, kata Supiandi, institusi tersebut perlu belajar lebih banyak dari berbagai pihak guna memperoleh masukan yang lebih baik.

"Berbahaya hanya sekedar menggalang kekuatan, namun tidak mau belajar dari akademisi yang paham persoalan gambut dan kelapa sawit. Tidak ada korelasi ilmiah antara kebakaran gambut dengan penanaman sawit," tegasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik Badan Informasi Geospasial (BIG) Nurwadjedi menyampaikan bahwa sebanyak 90 persen kebakaran hutan di Indonesia dilakukan oleh masyarakat. Ia menjelaskan pembakaran lahan oleh masyarakat merupakan masalah sosial sehingga upaya terpenting untuk penanggulangan karhutla adalah memetakan desa-desa di sekitar kawasan hutan.

"Untuk itu, pemerintah harus mempunyai program pencegahan kebakaran di tingkat desa yang mampu membantu penyelesaian persoalan sosial dan ekonomi di tengah masyarakat," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: