Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

741 Hektare Lahan Komoditi Rusak Akibat Erupsi Sinabung

Warta Ekonomi -

WE Online, Medan - Sebanyak 741 hektare (ha) berbagai lahan komoditi di Kabupaten Karo mengalami puso (rusak) akibat dampak erupsi gunung sinabung beberapa waktu lalu. Kerusakan paling banyak terjadi di empat kecamatan yakni Simpang Empat, Naman Teran, Merdeka, dan Berastagi.

Kepala Sub Bagian Program Dinas Pertanian Sumut, Marino,Rabu (8/6/2016) mengatakan berdasarkan data koordinator POPT-PHP Kabupaten Karo, untuk Kecamatan Simpang Empat terkena sebanyak 4.677 ha dan puso 371 ha. Kecamatan Naman Teran sebanyak 1.795 ha terkena erupsi dan 225 ha mengalami puso.Di Kecamatan Merdeka akibat dampak erupsi gunung sinabung seluas 1.782ha terkena dan 145 ha mengalami puso. Sedangkan Kecamatan Berastagi hanya  terkena erupsi di lahan 802 ha.

"Ada 9.056 ha lahan yang terkena erupsi sinabung dan mengalami puso ada 741 ha.Data ini hingga pertanggal 30 Mei kemarin. Memang yang paling banyak banyak di Simpang empat karena memanng paling terdekat dengan lokasi bencana," kata Marino.

Ia menambahkan untuk komoditi pangan seperti jagung, ubi jalar, talas dan kacang tanah ada 656 ha lahan yang terkena dan 23 ha mengalami puso. "Jadi memang komoditi pangan paling banyak terjadi di Simpang Empat kemudian disusul Naman Tiran. Sedangkan Kecamatan Merdeka dan Berastagi tidak ada," ujarnya.

Begitu juga, lanjut Marino, tanaman hortikultura sebanyak 6.547 ha terkena dampak sinabung dan 718 ha lahan. "Berbagai tanaman hortikultura seperti sayuran, bawang daun, kentang, tomat, salada, cabai rawit, cabai besar, wortel dan lainnya juga berdampak," sebutnya.

Selain itu, untuk tanaman buah dan perkebunan, Marino menyebutkan seluas 2.950 ha lahan terkena erupsi sinabung dan 1,853 ha lahan perkebunan.

"Kalau buah yang paling banyak adalah jeruk sebnayak 1.102 ha, alpukat 10 ha, markisah 2 ha, jambu air 3 ha, jambu biji dan pisang masing-masing 1 ha," sebutnya lagi.

Disinggung apakah pihaknya telah melaporkan ke Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Marino mengaku pemerintah akan memberi bantuan tetapi menunggu tidak ada lagi letusan yang terjadi pada gunung sinabung. Biasanya, pemerintah akan memberi bantuan berupa bibit benih.

Sedangkan nasib para petani di lokasi bencana, Marino mengaku pihaknya tidak bisa menanggung itu sendirian. Karena itu semua tanggung jawab semua pihak.

"Pastinya itu adalah tanggung jawab semua bukan kita saja," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: