Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CEO Suzuki Mengundurkan Diri di Tengah Penyelidikan Skandal Kecurangan Emisi

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - CEO Suzuki Motor Osamu Suzuki menyatakan mengundurkan diri terkait skandal kesalahan penggunaan metode dalam menguji konsumsi bahan bakar produk mobil kecil di Jepang.

Mengutip BBC di Jakarta, Jumat (10/6/2016), Osamu Suzuki, yang telah memimpin perusahaan selama hampir empat puluh tahun, masih tetap berada di Suzuki dan akan tetap menjabat sebagai ketua terkait dengan pertanggungjawaban perusahaan atas skandal tersebut. Ia dikabarkan benar-benar keluar dari perusahaan itu setelah semua permasalahan selesai.

Produsen mobil terbesar keempat di Jepang tersebut juga akan memotong gaji para petinggi perusahaan serta bonus tahun 2015. Pada bulan lalu, perusahaan mengatakan bahwa metode pengujian yang digunakan Suzuki berbeda dari yang ditentukan peraturan Jepang. Namun pihaknya membantah telah melakukan kecurangan

Toshihiro Suzuki, presiden perusahaan yang juga merupakan anak tertua Osamu Suzuki, pada hari Rabu mengatakan bahwa perubahan tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan kembali kepercayaan pelanggan. Ia mengungkapkan bahwa skandal ini terjadi diletarbelakangi permasalahan internal dan sudah berlangsung lama.

"Termasuk di divisi penelitian dan pengambangan yang tidak transparan," kata Toshihiro Suzuki yang mengambil alih posisi presiden dari ayahnya pada tahun lalu.

"Kami akan menjadikan momentum ini untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat dan membangun kembali tim Suzuki," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Eksekutif Osamu Honda juga dilaporkan akan mengundurkan diri. Namun, untuk sementara, ia bertanggung jawab memimpin tim penelitian dan pengembangan sampai penyelidikan tuntas. Suzuki Motor menyatakan akan memilih CEO baru pada 29 Juni setelah rapat pemegang saham tahunan digelar. Jajaran eksekutif perusahaan nantinya akan dipilih dari kalangan dewan direksi perusahaan.

Produsen mobil terbesar keempat di Jepang dalam hal penjualan itu sudah menggunakan metode tes konsumsi bahan bakar yang tidak memenuhi standar di Jepang sejak 2010. Ada 2,1 juta unit kendaraan, baik yang dipasarkan atas merek Suzuki maupun merek lain, yang terdampak skandal.

Sebelumnya, pada bulan ini, pihak berwenang menggerebek kantor pusat Suzuki sebagai bagian dari penyelidikan uji emisi. Hal tersebut terkuak setelah Mitsubishi pada bulan lalu diketahui menggunakan metode yang tidak sesuai peraturan dan terlibat dalam skandal penipuan efisiensi bahan bakar. Ditengah skandal tersebut Presiden Mitsubishi Motors, Tetsuro Aikawa, memutuskan untuk mengundurkan diri.

Perusahaan tersebut juga mengadakan aliansi strategis dengan Nissan, yang akan membeli 34 persen saham di Mitsubishi. Sementara itu, produsen mobil Jerman Volkswagen juga telah mengakui kecurangan tes emisi di AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: