Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Sawit PT AGU PHK 1.230 Karyawan

Warta Ekonomi -

WE Online, Muara Teweh - Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Antang Ganda Utama POR Butong Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah melakukan pemutusan hubungan kerja sebanyak 1.230 karyawan.

"Laporan PHK ini telah disampaikan PT AGU sebanyak 1.230 karyawan, namun peruasahaan tidak ada mencantumkan nilai atau sistem pembayaran terhadap para karyawan yang kena PHK termasuk alasan pemutusan," kata Kabid Pengawasan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Barito Utara, SD Aritonang di Muara Teweh, Jumat (10/6/2016).

Informasi dari salah satu karyawan yang datang ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Barito Utara bahwa sistem pembayaran terhadap para karyawan terlebih dahulu mereka disuruh mundur.

Apabila tidak mundur, konsekuensinya pada bulan depannya tidak ada menerima gaji.

"Selanjutnya jika mundur, maka hak pesangonnya tidak dibayarkan, tetapi yang dibayarkan hanya uang pisahnya saja dengan nilai lebih dari satu namun dibawah dari satu setengah juta rupiah dikali masa kerja," kata karyawan itu.

Sedangkan PHK ini akan berlanjut sampai pada gelombang kedua yang direncanakan setelah lebaran sampai bulan Agustus 2016. Bahkan menurut informasi PHK tersebut akan dilakukan sampai setingkat asisten manejer.

Karena perusahaan itu, nantinya hanya membutuhkan beberapa karyawan saja, sebab setiap pekerjaan kemungkinan akan dilimpahkan melalui kontraktor atau rekanan lainnya.

Perseroan Terbatas (PT) AGU merupakan perusahaan kelapa sawit tertua di Kalteng yang tergabung dalam Grup Matahari Kahuripan Indonesia (Makin). Perseroan ini adalah anak perusahaan rokok Gudang Garam Kediri, Jawa Timur.

Perusahaan itu memiliki areal seluas 18.087 hektare dengan produksi CPO sekitar 3.200 ton per bulan.

"Infonya PT AGU yang kini mengalami kesulitan keuangan, saham sebagian di jual kepada perusahaan kelapa sawit asal negara Malaysia, sehingga atas permintaan investor itu dilakukan PHK besar-besaran," ujar karyawan itu. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: