E-catalogue merupakan salah satu proyek modernisasi pengadaan yang digagas oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Sejak tahun 2014, LKPP sudah menyediakan e-catalogue dan seiring berkembangnya dunia digital maka e-catalogue LKPP dikembangkan pula menjadi online.
Deputi Monitoring Evaluasi Pengembangan Sistem Perbankan Informasi LKPP Sarah Sadiqa mengatakan menjelaskan bahwa saat ini e-catalogue LKPP diperbaharui dalam versi keempat. Dalam versi ini, terdapat beberapa fitur baru di antaranya informasi stok dan rating.
"Utamanya adalah stok. Ada tambahan informasi jumlah stok, tracking hasil dari pengguna sebelumnya, ada patokan untuk menego sebagai bahan negosiasi," katanya di Jakarta, Jumat (17/6/2016).
Ia mengatakan fitur terbaru lainnya yaitu Fitur Rating sebagai bahan penilaian dan rekomendasi untuk pengguna lain.
"Jadi, nanti pejabat pembuat komitmen (PPK) setelah menggunakan barangnya bisa memberikan rating," tambah Sarah.
Disampaikan, e-catalogue LKPP ini sudah digunakan di Provinsi DKI Jakarta dan akan merambah ke empat kota, yaitu Yogyakarta, Semarang, Badung, dan Gorontalo. Peluncuran e-catalogue daerah tersebut masih dalam tahap uji coba sehingga belum secara resmi diluncurkan.
"Kita masih uji coba e-catalogue ini ke empat daerah tadi ya, jadi ini judulnya softlaunching, belum launching," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Leli Nurhidayah
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement
