Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AAJI Pertimbangkan Prospek 'Fintech' Kembangkan Industri Asuransi

Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sedang mempertimbangkan prospek perusahaan finansial berbasis teknologi (financial technology/fintech) untuk dikembangkan oleh industri asuransi jiwa di Indonesia sehingga dapat menarik minat nasabah.

"Fintech itu sudah banyak dipercakapkan, bahkan di industri pemerintah. Fintech ini topik yang sedang kami godok karena bukan hanya membantu penjualan produk saja, tetapi proses lainnya jauh lebih cepat," kata Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo pada paparan kinerja di Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Nini mengatakan fintech dapat meningkatkan minat nasabah untuk membeli produk asuransi karena berbagai kemudahan yang didukung oleh teknologi internet.

Menurut dia, fintech tidak hanya membantu penjualan produk asuransi, tetapi juga mempercepat proses pembelian, pembayaran premi, penjelasan produk dan klaim pemegang polis sehingga nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang perusahaan asuransi.

Nini menjelaskan AAJI saat ini mempertimbangkan fintech dapat diaplikasikan oleh perusahaan asuransi, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk dikhususkan menjadi asuransi berbasis teknologi "insuretech".

Dari data AAJI, ada sekitar 520.000 keagenan asuransi di Indonesia dan akan ada penambahan menjadi 10 juta agen seperti yang dikampanyekan dalam Paket Ekonomi Jilid IV.

"Kami sedang merencanakan sosialisasi dan promosinya bagaimana karena pasti ada sistem yang harus dibuat AAJI sendiri. Ada proses tertentu sehingga perekrutan (tenaga pemasar) lebih cepat dari biasanya," ujar Nini.

Cara lainnya untuk meningkatkan jumlah agen, yakni sejumlah perusahaan asuransi juga sedang menyasar kerja sama dengan Laku Pandai atau "branchless banking".

AAJI mencatat pertumbuhan penetrasi asuransi jiwa menjadi 7 persen terhadap total jumlah penduduk Indonesia.

Pada kuartal I-2016, tenaga pemasar meningkat 13,7 persen dibanding tahun lalu dengan komposisi 90,7 persen dari tenaga pemasar keagenan, asuransi perbankan (bancassurance) dan saluran alternatif. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: