Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat Tomy Winata Menyusup Dikerumanan Pembeli Daging

Warta Ekonomi, Jakarta -

Ada yang istimewa saat Artha Graha Peduli Menggelar Pasar murah dan penjualan daging murah di jalan Kapuk Pulo, RT 7 RW 10, Cengkareng, Jakarta barat, Senin (4/07) atau H-2,   di antara 4.500 orang warga yang mengantri ternyata ada Tomy Winata, pendiri Artha Graha Network.

Tomy yang mengenakan baju putih lengan pendek dan celana hitam datang secara diam-diam tanpa pengawalan, tanpa prosesi penyambutan sebagaimana layaknya seorang pimpinan pada umumnya.

Ia datang tanpa banyak diketahui orang, langsung pengamati warga yang ngantri untuk regristrasi KTP dan membayar kupon sembako murah. Matanya menatap, sesekali pada staf AGP bagian koputer pendaftaran dan pada warga yang antri, kadang wajahnya terpaku serius dan kadang tersenyum kecil. Namun tetap saja tak ada yang menyadari kehadiranya.

Bergeser  pada bagian logostik, disini tak luput dari perhatianya missal, cara petugas mengemas sembako. Tomy lalu  mengambil sebungkus paket sembako dan memeriksanya Lalu  meninjau ke dalam mobil box pengankut  bahan sembako.

Kemudian berlahan ia kembali masuk ke dalam kerumunan warga yang antri sambil terus memperhatikan geraki-gerik dan ekspresi mereka. Di sini cukup lama Tomy berdiri dan tetap tak tampak pendampingan atau pengawalan untuk dirinya.

Ia bergeser ke lokasi penjualan daging sapi segar dan halal. Sama seperti pada sembako, yang pertama yang diperhatikanya adalah  ekspresi warga dan cara kerja petugas. Kemudian diam-diam ia masuk kedalam dan meraih gading lalu mengamatinya dan meletakanya dalam timbangan dan diperhatikanya jarum timbangan. Sampai disini tetap dak ada kata yang keluar dari mulutnya. Kemudian ia masuk ke dalam bagian pemotongan daging disini lagi-lagi Tomy mengambil daging segar, dibolak baliknya daging berwarna merah itu. Ia mulai senyem seraya mengangkat daging itu dan mulai bercakap-cakap pada petugas yang bekerja dan kemudian Tomy Winata meninggalkan lokasi.

Untuk diketahui Pasar Murah yang diselenggarakan AGP merupakan pasar murah yang dilaksanakan dengan aturan yang sangat ketat. Tidak hanya menggunakan kupun, namun pemilik kupun harus membawa KTP, kemudian dilakukan pendataan dan pemotretan baik wajah maupun KTP, setelah itu diberi kupon pembayaran. Setelah melakukan pembayaran baru warga dapat mengambil pakert sembako murah yang telah disiapkan.

Selain pendataan yang ketat, pelaksanaannya pun harus tertip tanpa teriak tanpa desak-desakan, untuk itu APG menyiapkan petugas pengamanan yang memadai baik di lokasi maupun utuk arus jalan, sehingga pelaksanaan berjaklan lancar dan tertip

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: