Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tragedi Tol Brexit Jadi Pemberitaan Internasional, DPR Merasa Malu

Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi V DPR akan membentuk Panitia Kerja (Panja) sebagai respons atas banyaknya korban jiwa dalam arus mudik 2016, khususnya yang terjadi di Pintu Tol Keluar Brebes Timur atau yang lebih dikenal dengan pintu tol Brexit (Brebes Exit). Guna menyelidiki banyaknya korban jiwa itu, komisi bidang perhubungan DPR itu akan menampung semua usulan anggota.

"Ya namanya juga usulan anggota, nanti kan akan berkembang saat di Rapat Kerja bersama pemerintah, kalau dirasa Panja dibutuhkan yidak menutup kemungkinan, karena ini kan persoalan serius," kata Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis saat dihubungi di Jakarta, Senin (11/7/2016).

Sementara itu, anggota Komisi V DPR Nizar Zahro menilai usulan pembentukan Panja Tol Brexit sebagai salahsatu opsi untuk menyelesaikan persoalan mudik agar tidak terjadi ditahun depan. Nizar mengaku kecewa terhadap Kemenhub, Kemenpupera, serta Kakorlantas Polri karena dalam rapat sebelum lebaran yang menyebut sudah siap menggelar arus mudik 2016. Untuk itu, dia meminta DPR memfasilitasi investigasi lewat Panja.

"Ini lebih buruk dari 2015, korban lebih banyak tahun ini dan jadi pemberitaan internasional," ujar Nizar menimpali di kesempatan berbeda.

Dia pun mendesak agar Menhub, Ignasius Jonan meminta maaf kepada publik karena telah kebobolan atas banyak korban jiwa di pintu tol Brexit.

Sebelumnya, diketahui dalam Musim Mudik 2016, Presiden Joko Widodo turun langsung meresmikan pintu tol Brebes Timur Exit atau dikenal dengan Brexit sebagai pintu tol keluar dari arah Pantura menuju Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Akan tetapi, di pintu tol yang dipercaya bisa mengurai kemacetan, justru pemudik mendapati kepadatan kendaraan yang luar biasa. Sampai-sampai menimbulkan korban jiwa hingga 18 orang. Media asing menyebut peristiwa ini sebagai Tragedi Brexit dan dinilai sebagai tragedi kemacetan lalu lintas paling parah yang terjadi di dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: