Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Jitu Buat Pelaku Bisnis Terhindar dari Ransomware

Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkembangan ransomware saat ini manjadi salah satu ancaman cyber paling berbahaya bagi perusahaan maupun konsumen. Tercatat selama 12 bulan terakhir ransomware terus meningkat dengan ditemukannya sejumlah kelompok setiap tahun dengan rekor mencapai 100 kelompok pada tahun 2015. Saat ini rata-rata uang tebusan yang dituntut penyerang melonjak sampai US$679.

Director, Asia Consumer Business, Norton by Symantec Chee Choon Hong memaparkan bahwa meskipun serangan acak berskala besar masih merupakan jenis serangan yang paling lazim, terdapat bukti peningkatan target terhadap pelaku bisnis. Selain itu, sektor jasa merupakan sektor bisnis yang paling terpengaruh oleh serangan ransomware, sekitar 38 persen dari seluruh serangan secara global.

"Sektor bisnis yang paling terpengaruh, antara lain sektor manufaktur sebesar 17%; sektor keuangan, asuransi, properti sekitar 10%; dan administrasi publik sebesar 10%," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Dengan pengalaman 18 tahun di dunia teknologi informasi, Chee menjelaskan sejumlah kelompok ransomware telah mulai menggunakan teknik serangan yang canggih mirip serangan mata-mata cyber. Pelaku bisnis harus menyadari sepenuhnya dari ancaman ransomware untuk mengurangi risiko terserang oleh serangan cyber. Untuk itu, Symantec punya cara jitu melindungi pengguna dari ransomeware, berikut tahapannya

1. Melindungi

Mencegah infeksi merupakan langkah terbaik. Email dan exploit kit merupakan vektor infeksi paling umum untuk ransomware. Layanan seperti Symantec Email Security Cloud, Symantec Messaging Getaway, dan Symantec's Browser Protection memberi perlindungan terhadap risiko infeksi;

2. Menahan

Jika terjadi serangan, langkah terpenting adalah untuk mencegah penyebaran infeksi. Teknologi berbasis file dari Symantec memastikan bahwa file apapun yang diunduh dari komputer tidak akan bekerja. Tim 24/7 Security Technology and Response (STAR) melakukan pengawasan secara terus-menerus untuk meningkatkan identifikasi dan deteksi dini.

3. Merespons

Symantec Incident Response dapat membantu pelaku bisnis dalam merespons serangan dan mengambil keputusan untuk langkah selanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: