Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham Nintendo Anjlok Usai Meroket Tajam di Awal Bulan

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham Nintendo merosot 18 persen setelah raksasa game Jepang tersebut membuat pernyataan resmi bahwa keberhasilan Pokemon Go hanya memiliki dampak terbatas pada keuntungannya.

Setelah naik lebih dari dua kali lipat sejak peluncururan Pokemon Go pada 6 Juli, saham Nintendo akhirnya jatuh akibat reaksi negatif dari pelaku pasar keuangan terkait pernyataan resmi tersebut. Namun, beberapa analis percaya pasar "bereaksi berlebihan" terhadap pernyataan Nintendo tersebut.

Sebelumnnya, saham Nintendo melonjak berkat euforia game Pokemon Go, yang membuat heboh seluruh dunia meskipun permainan itu baru diluncurkan di beberapa negara.

Mengutip BBC di Jakarta, Selasa (26/7/2016), pada hari Jumat, Nintendo membuat pernyataan, menyebutkan bahwa efek yang dirasakan oleh Nintendo karena ketenaran Pokemon Go akan "terbatas" karena mereka hanya menguasai 32 persen saham The Pokemon Company.

Pokemon Co dan Niantic Inc telah menerima lisensi serta keuntungan dari game tersebut. Kondisi tersebut yang dikatakan membuat keuntungan yang diterima Nintendo terbatas. Perkiraan pendapatan tahunan pun direvisi, walau masih ada potensi kenaikan pendapatan dari fitur baru perangkat Pokemon Go Plus yang baru diluncurkan.

Perusahaan akan melaporkan pendapatan kuartal pertamanya pada Rabu mendatang. Nintendo Co memperkirakan memiliki laba bersih tahunan mencapai 35 miliar yen (US$ 330 juta) untuk tahun fiskal saat ini, naik dari 16,5 miliar yen pada tahun lalu. Meski turun, saham Nintendo masih menguat sekitar 60 persen jika dibandingkan dengan awal bulan ini, sejak game tersebut diluncurkan.

Sebagai informasi, Pokemon Go dikembangkan oleh Pokemon Company, Nintendo, serta Niantic. Niantic awalnya adalah sebuah startup di dalam perusahaan Google yang kemudian memutuskan untuk 'bercerai' dengan Google saat raksasa teknologi tersebut mengubah struktur organisasinya dan memiliki perusahaan induk bernama Alphabet. Berpisahnya Niantic dengan Google semata-mata agar ia bisa berdiri sendiri pada 2015.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: