Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Faisal Basri: Rencana Holding BUMN Sangat Tidak Jelas

Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom sekaligus mantan Ketua Tim Reformasi Migas, Faisal Basri mengkritisi rencana Kementerian BUMN berencana untuk membentuk superholding BUMN seperti di Singapura dan Malaysia. Dalam hal ini, Menteri BUMN Rini Soemarno berharap BUMN di Indonesia seperti Malaysia lewat Khasanah-nya dan Singapura melalui Temasek.

Menurut Faisal, konsep superholding haruslah jelas dan dibicarakan dengan banyak pihak. "Dalam konsep holding memang banyak ngaco-nya ini rencana BUMN. Seperti diantaranya ingin bank syariah BUMN konsilidasi. Padahal bank syariah BUMN sharenya hanya 20 persen dari total perbankan," katanya ketika ditemui dalam sebuah diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Faisal menilai, seharusnya BRI dan Mandiri digabung sehingga nantinya kedua entitas tersebut bisa memiliki aset superbersar dan mampu mengumpulkan dana yang banyak. "Sehingga masyarakat mampu mendapatkan bunga yang rendah, salah satunya," jelas Faisal.

"Coba dilihat ini holding ini mau bikin super holding, nggak jelas. Minta sama Ibu Rini rencana induknya ada tidak? Jangan setiap hari berubah terus, ngeri jalannya. Jadi ini bobrok," ungkap Faisal.

Lebih jauh Faisal juga memaparkan rencana akuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) oleh PT Pertamina (Persero). Menurutnya, hal tersebut juga sangatlah tidak jelas.

"Jadi, Ibu Rini sangat tidak jelas konsepnya. PGN kan sudah go public, Pertamina tidak go public, tidak go public mengakuisisi yang go public, konsepnya mau dibawa kemana. Supaya apa? Tujuannya apa?" ujarnya. 

Menurut Faisal dalam kondisi ekonomi global yang tengah lesu, sinergi antar BUMN menjadi yang terpenting. Sinkronisasi lini usaha haruslah dilakukan BUMN."Sekarang di bisnis yang penting itu sinergi dan sinkronisasi. Pertamina punya gas, PGN punya gas yang saat ini tidak sinkron lalu disinkronkan," ungkap Faisal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: