Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Siapkan Rp. 2 Miliar Untuk Penukaran Uang

Warta Ekonomi, Batam -

Bank Indonesia menyiapkan uang baru senilai Rp2 miliar untuk melayani permintaan penukaran uang oleh masyarakat di Kepulauan Riau (Kepri) agar uang yang dipergunakan layak edar dan tidak lusuh.

Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto di Batu Ampar, Batam, Sabtu, mengatakan, uang yang beredar di masyarakat perlu dipastikan dalam kondisi layak edar sesuai "clean money policy" bank sentral, agar masyarakat merasa nyaman dalam bertransaksi dan tidak terpengaruh untuk menggunakan mata uang lain selain rupiah di Indonesia.

Selain itu uang rupiah juga harus dipastikan layak edar karena mata uang rupiah merupakan salah satu simbol kedaulatan negara.

Bank Sentral memprioritaskan penukaran uang lusuh dengan uang baru di beberapa wilayah terdepan yang berbatasan dengan negara lain, untuk membentengi masyarakat dari penggunaan mata uang asing.

"Salah satu wilayah terdepan adalah di Kepulauan Riau. Lima pulau yang akan disinggahi di Kepulauan Riau untuk penukaran uang adalah Pulau Jemaja, Pulau Tarempa, Pulau Sekatung, Pulau Ranai dan Pulau Subi," ujar Erwin.

BI membawa berbagai uang pecahan dari mulai uang kertas Rp100 ribu hingga pecahan Rp2 ribu dan pecahan uang logam Rp1.000 dan pecahan Rp500.

BI menerapkan kriteria dalam penukaran uang lusuh tersebut. Misalnya, untuk uang kertas, kriteria yang dapat ditukarkan adalah maksimal uang lusuh yang sobek namun masih dengan kondisi tersisa 2/3 bagian.

"Kalau sudah terpotong jadi 50 persen khawatir dimanfaatkan oknum untuk menggandakan uang, satu lembar dipotong jadi dua begitu," kata dia.

Dalam penukaran uang ini, BI bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut menggunakan kapal KRI Beladau 643. Tim penukaran uang akan berkeliling di lima pulai selama 8 hari sejak 13-20 Agustus 2016.

KRI Beladau 643 akan bersandar minimal 1 hari di masing-masing pulau. Erwin mengatakan masyarakat yang ingin menukarkan uang tidak perlu datang mendekati kapal yang bersandar, karena petugas akan menghampiri pusat keramaian masyarakat seperti di balai desa atau di pasar setempat. Ant.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Leli Nurhidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: