Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asita Luncurkan Bus Rental Pariwisata

Warta Ekonomi, Gorontalo -

 Asosiasi biro perjalanan wisata atau "Association of The Indonesian Tours and Travel Agiencies (ASITA)" Provinsi Gorontalo meluncurkan bus rental, untuk menunjang fasilitas di bidang pariwisata di daerah tersebut.

Dua bus mikro tersebut rencananya akan direntalkan dengan biaya Rp950 ribu untuk penggunaan dalam kota, Rp1.200.000 untuk luar kota, dan tujuan bandara Rp500 ribu, kata Ketua ASITA Gorontalo, Marten Chandra di Gorontalo, Sabtu.

Dikatakan, belakangan ini wisatawan yang datang ke Gorontalo biasanya dalam tim yang berjumlah 5-12 orang.

"Kami melihat ada peluang di situ, Dengan bus ini wisatawan lebih leluasa mengakses obyek wisata, apalagi banyak lokasi menarik di daerah ini yang medannya belum memadai dilintasi bus besar," ujarnya.

Ia menjelaskan, ASITA memiliki sejumlah program prioritas untuk pengembangan pariwisata, namun pengadaan bis tersebut mendapatkan sambutan lebih dulu dari investor.

"Investor menyediakan bis ini. Dua bulan ke depan, kami akan meluncurkan bus medium yang bisa menampung 29-34 penumpang," imbuhnya.

Selain pengadaan alat transportasi rental, ASITA berencana membuat paket perjalanan setiap akhir pekan ke Pulau Saronde, serta perjalanan ke Wisata Hiu Paus setiap hari dengan 2-3 kali keberangkatan.

Target utamanya adalah wisatawan perorangan, dengan harga yang lebih terjangkau.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim menyambut baik inisiatif ASITA dalam memajukan pariwisata di daerah itu.

Menurutnya, salah satu kendala mengembangkan pariwisata di Provinsi Gorontalo kemudahan dalam menjangkau destinasi wisata.

Ia berharap adanya bus pariwisata ini bisa menjadi solusi dan memudahkan setiap wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan alam Gorontalo.

Wagub menilai persoalan lainnya yang perlu dibenahi yaitu menyangkut kepastian jadwal, transportasi, akomodasi, dan fasilitas penunjang.

"Untuk membangun sektor pariwisata tidak mudah. Di samping sarana dan prasarana harus lengkap, kita juga dituntut untuk menyiapkan sarana penunjang lainnya secara komprehensif, dan yang terpenting pengelolaannya harus profesional," tambahnya. Ant.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Leli Nurhidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: