Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Ekonomi Zona Euro Melambat

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonomi Italia tidak berkembang sejak negara itu menjadi anggota pendiri zona euro pada tahun 1999 akibat krisis di sektor perbankan yang sarat utang buruk di negara tersebut.

Mengutip BBC di Jakarta, Minggu (14/8/2016), pertumbuhan PDB Italia menyusut menjadi 0 persen pada kuartal kedua dibandingkan dengan 0,3 persen pada kuartal pertama. Ekonomi Jerman juga melambat pada kuartal kedua. Jerman yang merupakan ekonomi terbesar Eropa mengalami pertumbuhan sebesar 0,4 persen, turun dari 0,7 persen pada kuartal pertama, namun masih di atas perkiraan sebesar 0,2 persen.

Secara keseluruhan, perkiraan kedua dari PDB di zona euro dipangkas setengahnya menjadi 0,3 persen dari 0,6 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini. PDB juga jatuh di 28 negara Uni Eropa menjadi 0,4 peren dari 0,5 persen antara kuartal pertama dan kedua.

Di Italia, analis memperkirakan PDB tumbuh antara 0,1 persen dan 0,3 persen. Tren penurunan perkiraan pertumbuhan akan mengurangi ruang bagi Perdana Menteri Matteo Renzi untuk melakukan manuver saat ia berusaha untuk mengejar kebijakan anggaran ekspansif tanpa membiarkan utang besar negara meningkat, setara dengan lebih dari 130 persen dari PDB.

Sementara itu, pemerintah memprediksi ekonomi Italia akan tumbuh sebesar 1,2 persen tahun ini. Namun, Dana Moneter Internasional baru-baru ini memangkas pertumbuhan ekonomi dari 1,1 persen menjadi 1 persen. Data baru menunjukan bahwa pertumbuhan di tiga ekonomi terbesar zona euro, yakni Jerman, Prancis dan Italia, telah melambat, bahkan benar-benar macet antara kuartal pertama dan kedua.

Prancis mencatat ada pertumbuhan antara April dan Juni setelah PDB naik 0,7 persen pada kuartal pertama, didorong oleh bisnis dari turnamen sepak bola Euro 2016.

Sebaliknya, Yunani melaporkan kenaikan langka di PDB yang meningkat sebesar 0,3 persen dibandingkan dengan penurunan 0,1 persen pada kuartal pertama. Hal itu didorong oleh wisatawan yang kini lebih memilih berlibur ke negara-negara seperti Yunani dan Spanyol daripada Turki.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: