Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dominasi WeChat di Pasar China Makin Kuat

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

Tencent, perusahaan hiburan dan jaringan sosial online terbesar di China, melaporkan kenaikan laba sebesar 47 persen di kuartal kedua.

Mengutip BBC di Jakarta, Jumat (19/8/2016), perusahaan membukukan laba bersih sebesar 10,9 milliar yuan (US$ 1,6 miliar) di kuartal kedua, mengalahkan ekspektasi analis. Pendapatan tumbuh pada tingkat tercepat selama lebih dari tiga tahun sebesar 52 persen menjadi 35,7 miliar yuan.

Tencent terkenal karena fitur aplikasi pesan singkat WeChat yang mendominasi pasar lokal. Dari tiga perusahan raksasa internet, game online dan media sosial di China, yakni Alibaba, Tencent, dan Baidu, Tencent adalah yang terbesar, namun paling tidak populer di dunia barat jika dibandingkan dengan Alibaba dan Baidu.

Tencent belum menarik perhatian global, seperti pesaingnya, Alibaba, yang dimikili Jack Ma yang dikenal sebagai jutawan karismatik, serta Baidu, yang disetarakan dengan Google.

Namun, WeChat adalah aplikasi messaging terbesar di China. Aplikasi ini memiliki lebih dari 700 juta pengguna dan memiliki dominasi yang tak tertandingi di pasar China, namun WeChat bukanlah sumber utama pendapatan Tencent.

Pada bulan Juni, Tencent Hodings dan mitra-mitranya mengumumkan pembelian mayoritas saham Supercell Oy, sebuah perusahaan game asal Finlandia. Tencent mengakuisisi 73,2 persen saham Supercell milik perusahaan media dan telekomunikasi Jepang SoftBank Group. Nilai akuisisi produsen game Clash of Clans tersebut mencapai lebih dari US$ 10,2 miliar.

Supercell Oy didirikan pada tahun 2010 dan memiliki sejumlah game populer lainnya seperti Hay Day dan Clash Royale. Seperti banyak perusahaan teknologi China lainnya, Tencent awalnya dicap sebagai peniru, mengisi kesenjangan yang diciptakan oleh Beijing yang melarang perusahaan online Barat untuk memasuki pasar China.

Kini, China semakin menjadi pusat inovasi mobile. Youtube digantikan oleh Youku, Google oleh Baidu, Amazon oleh Alibaba, dan WeChat menggantikan WhatsApp.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: