Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AAJI Targetkan 650 Ribu Agen Tersertifikasi Tahun Ini

Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa hingga Juni 2016 agen tersertifikasi sebanyak 513.000 ribu. Angka tersebut masih jauh dari permintaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengampanyekan 10 juta agen asuransi tersertifikasi.

"Jumlah yang diharapkan OJK memang sangat besar, tetapi kita punya rencana akhir tahun ini bisa mencapai 650 ribu agen sudah tersertifikasi," kata Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim saat konferensi pers MDRT Day 2016 di Kantor Pusat AAJI, Jumat (19/8/2016).

Dia menjelaskan agen masih menjadi penopang dalam industri asuransi jiwa di Indonesia. Pada kuartal pertama 2016 dari total premi yang berhasil dikumpulkan oleh industri asuransi jiwa nasional sebesar Rp34,30 triliun sekitar 43.9% di antaranya merupakan kontribusi jalur distribusi keagenan.

Untuk itu, AAJI akan terus mendorong peningkatan jumlah tenaga pemasar berlisensi dan memastikan kualitas dan profesionalitas para tenaga pemasar.

"Dengan pertumbuhan rata-rata jumlah agen dalam tiga tahun terakhir mencapai 19,9%, kami optimis jumlah agen akan terus meningkat dan lambat laun penetrasi asuransi pun akan meningkat," kata Hendrisman.

Berdasarkan data yang terkumpul di AAJI, sampai dengan Juni 2016 jumlah agen asuransi jiwa berlisensi mencapai 513.000 orang. Jumlah tersebut tercatat naik sebesar 13,7% dibandingkan pada 2015. Dari total agen tersertifikasi itu, 36% atau sekitar 182 ribu agen merupakan agen dengan usia 26-35 tahun dan 40% atau sekitar 204 ribu dengan usia 36-50 tahun.

"Saat ini semakin banyak orang muda menekuni profesi sebagai agen asuransi jiwa. Agen asuransi jiwa sudah mulai dicari oleh masyarakat sebagai pendamping dalam memberikan edukasi tentang perencanaan keuangan keluarga serta dilirik oleh generasi muda sebagai peluang karir yang menjanjikan," kata Hendrisman.

Peningkatan jumlah agen juga sejalan dengan pertumbuhan total tertanggung. Hendrisman menyebutkan, pada kuartal pertama 2016, tercatat jumlah tertanggung individu mencapai 18 juta jiwa atau meningkat 10,5% dari tahun sebelumnya.

"Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap asuransi jiwa terus bertumbuh setiap tahunnya, dan hal ini tak lepas dari peran para agen dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya asuransi," ujar Hendrisman.

Pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional perlu terus diasah guna meningkatkan kompetensi agen. AAJI pun terus mengembangkan program Continous Professional Development (CPD program), yang merupakan program pelatihan bagi pengembangan agen. Program baru CPD telah diluncurkan sejak bulan Februari 2016.

Terkait Million Dollar Round Table atau MDRT, Hendrisman menegaskan asosiasi tentu sangat mengapresiasi adanya perkumpulan agen-agen profesional yang telah mampu mencetak nilai premi yang sangat luar biasa.

"Kami berharap, para anggota MDRT ini bisa menularkan hal-hal positif kepada para agen lain untuk dapat terus meningkatkan profesionalisme sehingga pada akhirnya juga mampu mendongkrak nilai produksi yang dihasilkan.

Asosiasi dan MDRT Indonesia, lanjut Hendrisman, akan berjalan seiringan, hand to hand untuk dapat menciptakan dan mencetak agen-agen profesional di masa mendatang.

Sementara Aryani P. Razik, Country Chair MDRT Indonesia menjelaskan, Untuk menjadi anggota MDRT, memang diharuskan membayar biaya pendaftaran sebesar US$ 550. Selain itu juga seorang agen asuransi harus memenuhi target produksi premi.

"Seorang agen asuransi harus berhasil mengumpulkan premi sebesar Rp544,79 juta untuk menjadi anggota MDRT. Sedangkan untuk masuk ke level yang lebih tinggi yakni court of the table, jumlah preminya harus mencapai Rp1,63 miliar. Dan, untuk menduduki level tertinggi yakni top of the table, seorang agen harus bisa mengumpulkan premi sebesar Rp3,26 miliar," urainya.

Saat ini, lanjut Aryani, sebenarnya banyak agen asuransi jiwa yang sudah mencapai target premi namun tidak mendaftar sebagai anggota MDRT. Salah satunya dikarenakan minimnya informasi yang dimiliki mengenai keuntungan menjadi anggota MDRT.

"Terkait jumlah agen asuransi jiwa di Indonesia yang menjadi anggota MDRT, posisi terakhir pada 2016 jumlahnya mencapai 928 orang. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada 2015 yang mencapai 860 anggota. Kalau dilihat dari trennya, jumlah agen asuransi yang menjadi anggota MDRT terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2012, jumlah anggota MDRT Indonesia mencapai 639 orang. Jumlah tersebut terus meningkat menjadi 656 orang pada 2013, 767 orang pada 2014 dan 860 orang pada 2015," sebutnya.

Dibanding negara lain di kawasan Asia Tenggara, jumlah anggota MDRT di Indonesia menempati posisi ketiga. Posisi pertama ditempati oleh Philipina dengan 1.349 anggota dan posisi kedua Thailand dengan 1.199 anggota. Tahun lalu Indonesia menempati urutan ke dua.

"Dalam tiga hingga lima tahun ke depan, jumlang anggota MDRT Indonesia ditargetkan bisa tumbuh konsisten sebesar 15-20% per tahun. Sedangkan, untuk tahun ini jumlahnya ditargetkan bisa mencapai lebih dari 1000 orang," harap Aryani.

Dia menambahkan, saat ini fokus komite MDRT adalah sosialisasi MDRT pada perusahaan asuransi lokal. Karena banyak sekali agen perusahaan asuransi lokal yang sangat berpotensi untuk menjadi member MDRT.

"Harapan saya dengan banyaknya agen perusahaan asuransi lokal yang menjadi member MDRT kita bisa bersaing dengan Piliphina dan Thailand. Tahun lalu Thailand berada di urutan ketiga setelah Indonesia. Sekarang naik ke urutan kedua. Saya berharap dan memang memungkinkan karena pangsa pasar di Indonesia ini yang sangatlah besar, Insya Allah Indonesia akan naik peringkatnya menjadi nomor satu di Asia Pasifik," pungkas Aryani.

Guna mendukung upaya tersebut, Seminar MDRT Day 2016 juga kembali digelar dengan tema “Balance Life, Changing Lives” pada tanggal 25 Agustus 2016 bertempat di Kasablanka Ballrom, Mall Kota Kasablanka lantai tiga.

Seminar yang digelar setiap tahun ini bertujuan untuk terus mendorong produktivitas dan profesionalisme agen asuransi jiwa sebagai financial planner yang handal di sektor asuransi.

Chairman of MDRT Day 2016, Bonita Larope menjelaskan, setiap tahunnya, MDRT Day menghadirkan para pembicara, baik lokal maupun asing yang memberikan motivasi dan cerita-cerita inspiratif bagi para agen asuransi.

Adapun pembicara yang akan hadir dalam MDRT Day 2016 sebagian besar merupakan para agen profesional yang telah menjadi anggota MDRT lebih dari 10 tahun. Para pembicara yang dimaksud antara lain mulai dari level Pembicara Internasional, yakni Solomon Hicks (MDRT Life Member, 20 tahun COT, 17 tahun TOT), Stuart Shee Y K (MDRT Life Member), Adelia Chung (Mantan Presiden MDRT, 30 tahun MDRT Life Member, 24 tahun COT, 11 tahun TOT), dan Spencer Dung (Ast. VP Foresters, Financial Chariman of the Young, Advisors for NAIFA –California).

Sementara pembicara lokal akan hadir, antara lain Imelda Fransisca (Miss Indonesia 2015), dan Elisabeth Meliana (Charimen of Cancer Awareness, Community Tongue Cancer). Selanjutnya, hadir pula untuk  breathtaking sales idea, yakni Miliana (7 tahun MDRT member), Johan Fanggara (2 tahun MDRT member), dan Dr. Anita Jamin, (3 tahun MDRT member).

"Para pembicara yang hadir akan memberikan dan berbagi kisah sukses mereka selama menjadi anggota MDRT. Mereka akan bicara mengenai perjalanan di bisnis asuransi jiwa, yang lalu, sekarang, dan kedepannya. Mereka juga akan berbagi mengenai apa yg menginspirasi mereka untuk menjadi sukses di bisnis ini," papar Bonita

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: