Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Atas Nama Pasar, Daimler Curi Ide Silicon Valley

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahan otomotif asal Jerman, Daimler, sedang mencoba menerapkan teknik manajemen Silicon Valley untuk mempercepat pengambilan keputusan, memberdayakan staf dan mengatasi saiangan produsen mobil listrik, Tesla Motors. 

CEO Dieter Zetsche mengatakan ini adalah pendekatan yang lebih eksperimental untuk produk baru dan meminta kepada 144 karyawan untuk menghasilkan ide-ide yang cemerlang, demikian menurut sumber  perusahan, sebagaimana dikutip Reuters di Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Ini adalah perubahan besar bagi perusahan dengan hirarki yang tepat dan perencanaan yang baik dan mengikuti strategi 100 top manajer yang bertemu di Silicon Valley pada musim panas lalu, termasuk Apple, Geogle dan Uber.

Alexander Hilliger von Thile, manajer senior grafis di riset dan pengembangan Mercedez-Benz, Amerika Utara mengatakan Daimler saat ini mendorong semua anggota tim untuk berupaya lebih keras, termasuk kepala departemen.

"Kami tak ingin memiliki tenaga ahli yang tahu segala dan hanya duduk di suatu tempat dan tak berbicara dengan siapapun," katanya kepada Reuters.

Daimler, seperti banyak pembuat mobil tradisional lain awalnya skeptik terhadap prospek kendaraan listrik. Menurut seorang senior eksekutif, Daimler yang memiliki saham di Tesla dari 2009-2014 adalah satu-satunya produsen mobil yang menghasilkan uang dari mobil elektrik. Namun kemajuan dalam teknologi baterei dan keberhasilaan Tesla telah mengubah itu.

"Kami katakan jika Anda terlalui dini, Anda kehilangan uang, dan jika Anda terlambat, Anda kehilangan pasar," kata seorang eksekutif kepada Reuters tanpa menyebutkan nama.

Sebelumnya, pada Juni lalu Daimler juga melakukan top up skema pensiun Jerman dengan mentransfer saham kepada Renault SA dan Nissan Motor Co yang bernilai sekitar 1,8 miliar euro (US$ 2 miliar). Perusahaan harus mencari cara untuk mengatasi kewajiban pensiun yang telah menggelembung, karena suku bunga bank sentral yang rendah telah memangkas hasil investasi sehingga menciptakan kesenjangan pendanaan dalam skema pensiun.

Daimler mengatakan bahwa pentransferan tersebut akan menghasilkan dampak positif untuk laba 2016 sebelum bunga dan pajak (EBIT) sekitar 0,5 miliar euro. Produsen mobil Jerman tersebut telah menyediakan dana pensiun Jerman untuk membantu memenuhi kewajiban pembayaran jangka panjang. Hal tersebut telah membuat kontribusi sebesar € 1 miliar pada bulan Desember 2015, dan pembayaran sebesar € 2,5 miliar pada tahun 2014.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: