Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba HDFA Tumbuh 30% di Semester Pertama Tahun Ini

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) optimis kinerja tahun ini bisa kinclong jika mengacu perolehan laba bersih semester I 2016 yang tumbuh hingga 30 persen.

Peningkatan yang cukup signifikan juga terlihat dari sisi aset, hingga mencapai Rp3,4 triliun, atau meningkat sebesar 26% dibandingkan semester I 2015.  Sementara dari sisi pendapatan perusahaan tercatat menjadi Rp306,2 miliar atau tumbuh 25%.

"Kita optimis tahun ini, karena Sepanjang semester I 2016 perusahaan berhasil menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp1,2 triliun atau tumbuh sebesar 33% secara yoy," kata Direktur HDFA, Evy Indahwaty di sela-sela penghargaan  Indonesia multifinance award IV 2016, beberapa waktu lalu.

HDFA sendiri memperoleh penghargaan the Best of The Best Multifinance of The Year 2016 untuk kategori aset Rp1 - Rp5 triliun oleh Majalah Economic Review.

Selain itu perseroan juga memperoleh penghargaan The Best Multifinance Indonesia untuk kategori antar Kelompok Aset. 

Indonesia Multifinance Award 2016 ini digelar oleh Majalah Economic Review. Dalam sambutannya, Ketua Penyelenggara IMA 2016, Nana Irlisa menyampaikan bahwa ajang ini terselenggara sebagai bentuk apresiasi kepada perusahaan Multifinance di Indonesia dengan memberikan penghargaan terbaik dari hasil penilaian beberapa kategori korporasi.

"Penilaian Juri disini sifatnya fair, obyektif, profesional, independen, tidak dapat diganggu gugat. Seluruhnya berdasarkan akan data Kinerja 2015 & Jawaban Kuesioner yang didapat langsung dari beberapa perusahaan, serta beberapa Data Publik" tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama Herris B Simanjuntak, selaku Ketua Dewan Juri IMA 2016 juga menegaskan, metode penilaian terhadap 11 asuransi terbaik ini sedikit berbeda dengan penilaian pada umumnya. Karena, tak hanya mengacu pada laporan keuangan yang dipublikasikan, namun juga dilakukan pertemuan tatap muka antara dewan juri dengan finalis penghargaan IMA 2016.

"Agar penilaian para dewan juri ini tak beresiko maka kami putuskan para finalis yang bersedia juga untuk melakukan pertemuan yang sifatnya face to face. Selain yang dilakukan melalui berbagai aspek data pendukung, baik dari sumber laporan kinerja Annual Report 2016, data publik, website, serta data ter-update, akurat lainnya," tuturnya.

Dan untuk menghasilkan nilai yang lebih fair, kata Herris, maka penjurian juga dilakukan dengan pertemuan tatap muka langsung, tanya jawab dengan CEO dan Direksi perusahaan Multifinance yang telah mengkonfirmasi keikutsertaannya dalam proses penjurian. 

"Disini para juri akan mengkonfirmasi dan mengklarifikasi apa yang ada dalam laporan yang telah di publiksikan. Dengan pola metode seperti ini hasilnya akan lebih akurat," pungkas Herris. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: