Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Deposito Dinilai Jadi Pilihan Terakhir dalam Program Tax Amnesty

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan bahwa dalam program pengampunan pajak (tax amnesty) pengusaha lebih memilih instrumen investasi dibandingkan dengan deposito. Pasalnya, instrumen investasi lain memiliki imbal hasil yang lebih baik dibandingkan dengan deposito.

Staf Khusus Menteri BUMN Budi G Sadikin menuturkan apabila melakukan investasi harus memilih instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan usaha dan memang itu bukan kegunaan dari deposito.

"Saya sebagai bankir, pengusaha taruh di deposito itu uang jajan mereka. Mereka pasti mau diinvestasikan dengan yield lebih tinggi," katanya, di Jakarta, Selasa (6/9/2016).

Mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ini melihat para pengusaha akan lebih memilih menempatkan dananya di pasar ekuitas dan obligasi untuk investasi sehingga tabungan dan deposito jadi pilihan terakhir.

"Tidak mungkin pengusaha taruh tiga tahun di deposito dan giro. Dari mata nasabah, pengusaha masuk pasar ekuitas, obligasi, baru deposito dan tabungan," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan pengusaha jelas-jelas tidak akan mendapat keuntungan besar dari deposito sebab imbal hasilnya lebih rendah dari pasar saham dan obligasi.

"Bagi mata pengusaha itu tidak menguntungkan," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: