Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiphone: Akuisisi Simpatindo Lalui Proses Yang Benar

Warta Ekonomi, Jakarta -
PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) mengatakan bahwa proses pengambilalihan saham PT Simpatindo Multi Media (Simpatindo) merupakan transaksi bisnis biasa antar sesama perusahaan swasta yang telah melalui prosedur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 
Simpatindo yang didirikan pada 2002 lalu bukan merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom Group) atau BUMN lainnya, namun perusahaan swasta murni. Simpatindo bergerak di bidang perdagangan dan distribusi produk Telkomsel dan Telkom Flexi seperti halnya PT Telesindo Shop, anak perusahaan Perseroan.
 
Corporate Secretary Perseroan, Semuel Kurniawan, mengatakan bahwa pengambialihan Simpatindo oleh Perseroan merupakan transaksi business to business biasa antara sesama perusahaan swasta. Pengambilalihan tersebut dilatarbelakangi oleh alasan bisnis, yakni upaya Perseroan untuk memperkuat pangsa pasarnya di bidang distribusi voucher telepon seluler di Indonesia.
 
“Kami adalah perusahaan publik yang setiap pelaksanaan corporate action selalu dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia. Termasuk dengan proses akuisisi Simpatindo, semua dilakukan secara transparan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal maupun di Indonesia secara umum,” kata Semuel Kurniawan dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (9/9/2016).
 
Terkait dengan pengambilalihan tersebut, Perseroan telah melaporkan keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Januari 2015. Dalam keterbukaan informasi tersebut, Perseroan menjelaskan mengenai pembelian dan pengalihan waran atas penerbitan 50.000 saham baru dalam Simpatindo yang ditandatangani pada tanggal 22 Januari 2015.
 
Adapun, harga pembelian waran tersebut US$ 32 juta dan total harga pelaksanaan waran untuk memperoleh 50.000 saham baru Simpatindo sebesar Rp 50 miliar. Transaksi tersebut bukan merupakan transaksi material sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2  tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Utama.
 
Mengenai harga pengambilalihan tersebut, Semuel mengatakan bahwa hal itu telah ditetapkan melalui harga wajar dengan pertimbangan-pertimbangan bisnis dan valuasi yang disepakati kedua belah pihak.
 
Menurut Semuel, pengambilalihan saham Simpatindo tersebut terbukti telah meningkatkan kinerja Perseroan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Pada semester I 2016, Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 12,89 triliun atau naik 42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan tersebut sebagian besar disumbangkan dari pendapatan bisnis voucher yang memberikan kontribusi sekitar 78 persen dari pendapatan Perseroan.
 
Selama enam bulan pertama 2016, Perseroan meraih pendapatan bersih dari segmen bisnis voucher dan kartu perdana sebesar Rp 10,01 triiliun atau naik 87,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
 
"Peningkatan  pendapatan tersebut merupakan dampak perluasan jaringan distribusi  yang dilakukan Perseroan, salah satunya melalui anak usaha Perseroan, yakni Simpatindo," tambah Semuel.
 
Pada semester I 2016, kontribusi pendapatan segmen voucher terhadap pendapatan bersih Perseroan mencapai 77 persen, mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan 59 persen pada semester I tahun lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: