Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dishub Janji Kirim Tiga Kapal Perintis Di Maluku

Dishub Janji Kirim Tiga Kapal Perintis Di Maluku Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Ambon -

Dinas Perhubungan Maluku menjamin rencana pemerintah memberikan bantuan berupa tiga unit kapal untuk melayari rute perintis di daerah ini berkapasitas 2000 DWT sesuai janji Kementerian Perhubungan tetap akan terealisasi.

"Tiga kapal itu memang masih dalam proses pengerjaan tetapi mudah-mudahan dalam tahun 2017 nanti sudah bisa selesai dibangun dan selanjutnya diberikan ke Maluku," kata Kepala Dinas Perhubungan Maluku, Benny Gazpersz di Ambon, Jumat (30/9/2016).

Sama halnya dengan rencana pemberian bantuan berupa sepuluh unit kapal rede sampai hari ini masih dalam proses pengerjaan dan diatagetkan selesai akhir tahun 2016.

Menurut dia, tahun ini pekerjaan kapal rede sudah selesai dan kemungkinan sekitar Bulan Desember 2016 sudah bisa diserahpterimakan ke pemerintah Provinsi Maluku untuk dioperasikan.

Bantuan tiga unit kapal perintis nantinya akan menjangkau daerah-daerah yang sampai saat ini masih kesulitan dalam akses transportasi laut, terutama daerah terpencil tertinggal dan terdepan yang kondisinya terbilang masih terisolasi.

Begitu pula dengan bantuan kapal rede nantinya akan menjangkau desa-desa yang sampai saat ini belum memiliki dermaga.

Meski sudah dijanjikan oleh pemerintah pusat, namun masih diperlukan adanya koordinasi kembali dengan Kementerian Perhubungan terkait bantuan dimaksud, sebab saat ini sudah terjadi pergantian jabatan menteri.

Hingga kini sudah 18 unit kapal laut yang dioperasikan di Maluku dengan posisi di delapan pangkalan Ambon, lima pangkalan Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat serta lima pangkalan di Kota Tual.

Namun keberadaan belasan kapal laut ini sebenarnya belum bisa menjawab persoalan kebutuhan sarana transportasi laut yang memadai di Maluku yang kondisi geografisnya 93 persen merupakan wilayah laut.

"Bila kapal yang ada diatur secara baik mungkin bisa menjawab persoalaan transportasi saat ini, namun karena masing-masing operator sesuai kontrak, dan masalahnya PT. Pelni tidak mempunyai kapal pengganti sehingga disaat kapal doking, maka kita harus menunggunya sampai selesai dan jangka waktunya tidak menentu," kata Benny. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: