Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peringati Hari Batik Nasional, Omzet Penjualan Batik Balikpapan Naik 50 Persen

Peringati Hari Batik Nasional, Omzet Penjualan Batik Balikpapan Naik 50 Persen Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Peringatan hari batik nasional yang ditandai dengan pameran batik di Bandara Sepinggan, Balikpapan, memberikan keuntungan bagi perajin batik di Balikpapan. Pada periode?30 September-3 Oktober, para perajin tersebut mendapat kesempatan memamerkan hasil karya di pintu kedatangan (departure) Bandara Sepinggan, Balikpapan. Dari pameran tersebut mereka mendapatkan omzet yang cukup menguntungkan.

Pengusaha batik Balikpapan, Arnesta Balikpapan, Rones Triyono mengakui hal itu. Ia mengatakan penjualan produk batik miliknya meningkat beberapa hari jelang peringatan Hari Batik Nasional.

"Respons masyarakat termasuk warga luar cukup tinggi dengan kehadiran batik Balikpapan. Selain batik tulis, juga dikembangkan batik cap. Ada peningkatan omzet 50 persen dibandingkan hari biasa. Banyak yang beli dari instansi dan perusahaan, tapi banyak juga perorangan," katanya tanpa menyebutkan nilai omzetnya saat ditemui di Bandara Sepinggan, Balikpapan, Minggu (2/10/2016).

Di tempatnya ini, dia mengembangkan batik tulis dan cap. "Kalau batik tulis di sini kita jual mulai Rp375 ribu sampai dengan Rp2 juta. Kalau batik cap kita jual mulai Rp160-300 ribu," sebutnya.

Menurutnya, tiap tiga bulan sekali pihaknya mengeluarkan model batik terbaru. Ia mengatakan perkembangan batik Balikpapan yang modern memberikan ruang bagi kalangan anak-anak, remaja, dan dewasa untuk mulai banyak menyukai batik Balikpapan yang khas dengan motif bunga karang munting, berunga madu, jahe, mangrove, termasuk motif bawah laut.

"Di sini batik Balikpapan yang banyak dicari motif alam Balikpapan dan motif bawah laut," katanya.

Pengusaha?batik lainnya, yakni dari Batik Tenun Vi, mengaku kebanjiran permintaan. Ana salah satu penjual Batik Tenun Vi ?mengaku bahwa pada pembukaan pameran hari pertama 30 September lalu penjualan produk batik miliknya meningkat 50 persen.

"Pembelinya mayoritas dari luar seperti Makassar, Yogyakarta, dan Jakarta. Hari pembukaan omzet kita ?sampai Rp10 juta. Ya, ada kenaikan 50 persen dibandingkan hari biasa," tuturnya.

Ia mengatakan pembeli dari luar kebanyakan kaget karena ternyata Balikpapan sudah memiliki Batik Balikpapan dengan kekhasannya. "Mereka kaget sangkanya Balikpapan tidak punya batik. Tahunya sarung Samarinda," ucapnya.

Di stand ini, imbuhnya, dijual batik tulis, cap, dan printing dengan harga bervariasi. "Kita mayoritas batik tulis harga dari Rp800 ribu sampai Rp2,5 juta, kalau printing Rp150 ribu," sebutnya.

Batik Tenun Vi ini dikembangkan sejak 2012 lalu oleh Ida Roy Nirwan istri dari pengusaha Roy Nirwan yang juga Ketua Koni Balikpapan.

Adapun, selain menyediakan lokasi ruang pameran batik di Bandara Sepinggan, Angkasa Pura I Balikpapan menggelar fashion show?batik mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Acara ini dihadiri General Manager AP I Sepinggan Pujiono bersama wakil GM AP I dan juga Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.

GM AP I Sepinggan Pujiono mengatakan pameran dan fashion show?batik ini merupakan upaya?dari AP Sepinggan untuk ikut mempromosikan potensi Balikpapan mengingat Bandara Sepinggan sebagai pintu masuk dan gerbang Kaltim-Kaltara. Dengan pameran ini, diharapkan ikut mendongkrak ekonomi kota Balikpapan melalui potensi yang dimiliki masyarakatnya.

"Hampir setiap bulan kita punya acara yang tematik mengangkat tema-tema yang diselenggarakan pemerintah daerah. Gayung bersambut saya ingin promosikan bandara dengn pariwisata di sini, potensi daerah, dan ini nyambung sejodoh dengan kegiatan pemerintah daerah," terangnya.

"Pameran batik Balikpapan hal baru bari mereka. Kegiatan catting batik itu menarik bagi pengalaman penumpang yang melihat. Ini daya tarik. Sebenarnya ini agak terlambat. Kayak di Korea itu bandara dijadikan kegiatan seperti ini supaya saat delay masyarakat penumpang tidak jenuh. Ini kreasi yang harus kita kembangkan," sambungnya.

Dia juga menambahkan bandara ini dapat dimanfaatkan siapapun bukan hanya pemerintah daerah. Menurutnya, selama kegiatan tersebut bertujuan untuk?menarik dan memberikan pengalaman tersendiri bagi penumpang maka akan diakomodir.

"Tentu dengan memperhitungkan kenyamanan dan keamanan penumpang," tukasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: