Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petronas Tegaskan Komitmen Bisnis di Indonesia

Petronas Tegaskan Komitmen Bisnis di Indonesia Kredit Foto: Reuters/Olivia Harris
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan minyak Petroliam Nasional Bhd (Petronas) menyatakan tetap komitmen menjalankan bisnis migas di Indonesia meskipun anjloknya harga minyak dunia belakangan ini memukul BUMN Malaysia tersebut.

"Sebagai operator dari dua lapangan produksi Bukit Tua dan Kepodang, kami sangat senang dengan yang dicapai dan berharap dapat terus mencapai produksi seperti yang ditargetkan oleh pemerintah Indonesia," kata Country Chairman Petronas Indonesia, Mohamad Zaini Md Noor kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/10/2016).

Mohamad Zaini mengatakan pendatanganan Nota Perjanjian Kerja Sama dengan PT Pertamina (Persero) pada Juli 2016 merupakan salah satu wujud komitmen yang kuat dari Petronas di Indonesia.

Pada tahun 2015, perusahaan milik negara Malaysia ini juga telah menandatangani dua kontrak Bagi hasil (PSC) untuk Wilayah Kerja (WK) North Madura II dimana Petronas sebagai operator, dan Wilayah Kerja Kualakurun bekerja sama dengan ConocoPhillips.

Petronas juga berencana memulai tahap produksi Lapangan gas Kepodang dari WK Muriah di lepas pantai Jawa Tengah dan Lapangan Minyak Bukit Tua dari WK Ketapang di lepas pantai Jawa Timur.

Sementara untuk kegiatan eksplorasi, perusahaan ini sedang berupaya menemukan cadangan migas di Wilayah Kerja West Glagah Kambuna.

Selain Wilayah Kerja migas yang dioperasikan sendiri, Petronas memiliki "participating interest" pada beberapa WK migas yang dioperasikan perusahaan lain yaitu KKKS Jabung, KKKS Natuna Sea A Block dan KKKS mmadura Offshore.

Total produksi Petronas dari ketiga wilayah tersebut mencapai 31 ribu setara barel minyak per hari.

Sejak memulai bisnis di Indonesia tahun 2000, lanjut dia, hingga saat ini Petronas memiliki 9 Kontrak Bagi hasil (PSC), empat diantaranya menjadi operator.

Di bisnis hilir, Petronas mengoperasikan beberapa anak perusahaan diantaranya Petronas Niaga Indonesia (PNI), Petronas Chemical Marketing (PCM) dan Petronas Lubricant Indonesia (PLI). "Fokus usaha PNI di sektor perdagangan dan pemasaran bahan bakar, PLI untuk pemasaran dan ritel produk pelumas. Sedangkan PCM fokus pada pemasaran produk-produk petrokimia," katanya.

Pada Agustus lalu Petronas mengumumkan laba perusahaan pada kuartal II 2016 anjlok 85 persen sebagai imbas dari penurunan harga minyak dunia. Petronas juga mengumumkan proyeksi bisnis yang suram untuk tahun 2017.

Petronas juga mengumumkan rencananya untuk memangkas belanja hingga 50 miliar ringgit dalam kurun empat tahun ke depan sebagai respon ambruknya harga minyak. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: