Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disinggung Trump dalam Debat Capres, Warren Buffett Rilis Rincian Pajak Pendapatan

Oleh: ,

Disinggung Trump dalam Debat Capres, Warren Buffett Rilis Rincian Pajak Pendapatan Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Investor saham ternama asal Amerika Serikat (AS) Warren Buffett merilis rincian pajak setelah kandidat calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump menuduhnya menggunakan celah untuk menghindari pembayaran pajak.

Buffett mengatakan ia telah membayar pajak penghasilan setiap tahun sejak tahun 1944 menyusul pernyataan Trump bahwa ia telah melakukan "pengurangan besar-besaran" guna menghindari pajak, dalam debat capres kedua pada Minggu (9/10/2016).

Pada tahun 1995, Trump mengaku mengalami kerugian sebesar US$ 916 juta untuk mengurangi beban pajaknya. Tidak ada bukti bahwa ia melakukan sesuatu yang ilegal. Saat debat berlangsung, moderator Anderson Cooper mengatakan kepada Trump jika ia telah mengambil keuntungan dari aturan akumulasi pajak, yang memungkinkan pengusaha untuk mengimbangi kerugian besar selama satu tahun.

"Tentu saja aku lakukan. Tentu saja aku lakukan," katanya, merujuk pada pendukung Clinton, sebelum kemudian menyebut nama Bufffett.

Buffett mengatakan ia tidak pernah mengambil keuntungan dari aturan akumulasi. "Saya telah membayar pajak pendapatan federal setiap tahun sejak tahun 1944, ketika saya berusia 13 tahun. Saya memiliki salinan dari semua laporan pengembalian pajak saya selama 72 tahun dan tidak menggunakan akumulasi, " kata Buffet, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Buffett mengatakan telah membayar pajak pendapatan federalnya tahun 2015 sebesar US$1,8 juta, setelah memperhitungkan pendapatan kotor sebesar US$ 11,5 juta dari pengurangan sebesar US$5,5 juta, termasuk US$3,5 juta yang dialokasikan untuk sumbangan amal. Ia juga mengatakan telah mendonasikan hartanya sebesar US$2,85 miliar untuk amal.

Buffett menantang Trump untuk merilis laporan pajaknya. Sejak dirinya mencalonkan diri, Trump yang sukses menjadi pengusaha real estate tersebut, belum pernah mempublikasi laporan pengembalian pajak. Bahkan sejauh ini ia menolak untuk melakukannya.

Padahal setiap kandidat presiden AS wajib merilis laporan pajaknya kepada publik. Dalam keterangannya beberapa waktu lalu, Trump beralasan dirinya tidak bisa merilis laporan pajak sebelum audit yang dilakukan Internal Revenue Service (IRS) selesai dilakukan.

"Saya tidak punya masalah dalam merilis informasi pajak," kata Buffett.

Sementara itu, Clinton telah merilis SPT 2015-nya, yang menunjukkan bahwa ia dan suaminya Bill telah membayar pajak dengan tarif 34 persen dari pajak federal dan tarif sembilan persen dari pajak negara pada total pendapatan sebesar US$10,5 juta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: