Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Pariwisata, Indonesia Bisa Belajar dari Yunani

Soal Pariwisata, Indonesia Bisa Belajar dari Yunani Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Nurhayati Ali Assegaf menyatakan Indonesia bisa belajar dari pariwisata Yunani, yang tetap bisa berjalan maksimal guna meningkatkan penerimaan negaranya di tengah lesunya perekonomian global.

"Indonesia bisa belajar dari Yunani dalam meningkatkan sektor pariwisata," kata Nurhayati Ali Assegaf dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Apalagi, politisi Partai Demokrat itu mengingatkan bahwa Indonesia memiliki potensi alam yang luar biasa cantik yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.

Ketua BKSAP DPR RI telah menerima kunjungan Duta Besar Yunani Georgios Dogoritis di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (10/10).

Nurhayati mengemukakan bahwa dalam pertemuan tersebut juga ditekankan mengenai pentingnya menjaga lingkungan dalam mendukung sektor pariwisata karena guna menarik minat kunjungan wisatawan bukan hanya keindahan alam tetapi juga kondisi lingkungan yang asri dan bersih.

Sebelumya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra menginginkan agar keberadaan Sekolah Tinggi Pariwisata di berbagai daerah di Tanah Air perlu diperbanyak mengingat setiap tahunnya target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara semakin bertambah.

"Target wisatawan mancanegera sebesar 20 juta orang dan wisatawan nusantara sebanyak 275 juta orang pada 2019, harus didukung oleh peningkatan SDM," kata Sutan Adil Hendra.

Untuk itu, menurut Sutan, pihak legislatif bakal mendorong kepada Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan jumlah Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) di Tanah Air.

Hal itu, ujar dia, mengingat dengan target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara yang tinggi membutuhkan SDM yang sepadan.

Politisi Partai Gerindra itu berpendapat, jumlah STP sebanyak enam yang dikelola Kementerian Pariwisata hingga saat ini masih belum memadai dengan jumlah tujuan wisata yang ditetapkan pemerintah.

Karena itu, lanjutnya, diperlukan antara lain peningkatan koordinasi terkait dengan penentuan program studi di STP mengingat sektor pariwisata juga menjadi andalan dalam penerimaan devisa dan penyerapan tenaga kerja.

Selain SDM, Sutan juga mengingatkan bahwa kecantikan alam pariwisata di berbagai daerah akan sia-sia bila tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai guna menarik lebih banyak wisatawan.

"Secantik apapun destinasi pariwisata, jika tidak ditunjang infrastruktur, maka akan percuma," kata Sutan Adil Hendra. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: