Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebih Suka Olah Raga, Nonton TV Jadi Pilihan Kedua Anak-anak dan Remaja

Lebih Suka Olah Raga, Nonton TV Jadi Pilihan Kedua Anak-anak dan Remaja Kredit Foto: Nielsen Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belakangan televisi banyak dituduh sebagai media yang memberikan pengaruh negatif terhadap anak-anak dan remaja. Oleh karena itu, siaran televisi diperketat dari tayangan yang mempertontonkan kekerasan, pornografi, dan hal-hal negatif pada jam-jam tertentu di mana anak-anak dan remaja menghabiskan waktunya untuk menonton TV.

Namun sebuah survei yang dilakukan oleh Nielsen membuktikan, bahwa menonton televisi ternyata bukanlah pilihan utama sebagai kegiatan anak-anak (10-14 tahun) yang disebut sebagai Generasi Z dan remaja (15-19 tahun) yang disebut sebagai Generasi Y. Generasi ini justru menjadikan olahraga sebagai pilihan utama, yakni 48% pada anak-anak dan 44% pada remaja.

Sementara menonton TV menjadi pilihan kedua dengan persentase 38% pada anak-anak dan 32% pada remaja. Kegiatan selanjutnya yang disukai oleh generasi ini adalah, mendengarkan musik 17% pada anak-anak dan 25% pada remaja. Setelah itu mereka memilih aktivitas menjelajah internet dan membaca buku.

Lebih lanjut, data Nielsen TV Audience Measurement pada periode April-Juni 2016, menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja lebih banyak menonton televisi pada waktu pagi di akhir pekan. Dalam lima tahun terakhir, program serial masih menjadi genre yang paling banyak ditonton oleh Gen Z, telah berubah pada genre anak dan hiburan yang mengalami peningkatan.

Dalam satu hari anak-anak menghabiskan waktu 4 jam 55 menit untuk menonton televisi, angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan remaja. Sementara remaja lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menjelajah internet 2 jam 29 menit, dan mendengarkan radio 2 jam 20 menit.

Di tahun ini, anak-anak lebih menyukai FTV, terlihat dari tingginya rating yang diperoleh beberapa judul FTV dalam periode April-Juni 2016. Anak-anak banyak yang menonton Pangeran di Kandang Bebek yang mendapatkan rating 6,6 dan Mengejar Cinta Dosen Canting dengan rating 5,8.

Sementara remaja lebih memilih tayangan yang beragam, tak hanya FTV, tetapi juga program olahraga dan hiburan.

Director, Homepanel Service Nielsen Company, Hellen Katherina mengatakan, Nielsen Television Audience Measurement (TAM) melakukan pengukuran kepemirsaan atas semua televisi nasional terhadap lebih dari 8.000 orang berusia 5 tahun ke atas di 11 kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Makassar, dan Banjarmasin.

Lebih lanjut Hellen menjelaskan, Gen Z dan Gen Y adalah generasi yang hidup dunia internet di mana sejak lahir bagi anak-anak dan sejak kecil bagi remaja telah bersentuhan dengan internet. Hal ini tentu sangat mempengaruhi terhadap kebiasaan generasi tersebut.

"Namun mereka masih menjadikan televisi sebagai pilihan kegiatan adalah kabar baik bagi industri pertelevisian," sebutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: