Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pusat Logistik Berikat Berikan Fleksibilitas Pengiriman Barang

Pusat Logistik Berikat Berikan Fleksibilitas Pengiriman Barang Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengatakan kehadiran Pusat Logistik Berikat (PLB) bisa memberikan fleksibilitas pengiriman barang serta menekan biaya logistik yang masih mahal.

"PLB memiliki keunggulan yaitu memberikan fleksibiltas dalam proses pengiriman barang. Perusahaan dapat menimbun barang persediaannya di lokasi manapun yang diinginkan di Indonesia," ujar Heru dalam diskusi membahas potensi PLB di Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Heru mengungkapkan hal yang dapat dilakukan institusi Bea Cukai untuk mendukung program yang bertujuan untuk meningkatkan kembali gairah kinerja sektor perdagangan tersebut adalah memberikan fasilitas gudang dan pembebasan pajak.

"Kami dapat memberikan pembebasan bea masuk untuk barang modal serta fasilitas gudang untuk penimbunan barang modal dan pembangunan pusat logistik untuk alat-alat yang digunakan untuk membuat kapal laut dan pesawat udara," katanya.

Heru mengharapkan semakin banyak perusahaan asing maupun lokal yang tergabung dalam PLB agar kegiatan logistik di Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain di kawasan yang memiliki keunggulan dalam kemudahan konektivitas.

Asisten Deputi Sistem Logistik dan Fasilitas Perdagangan Kementerian Koordinator Perekonomian Erwin Raza menambahkan kehadiran PLB yang semakin bertambah di berbagai daerah bisa menciptakan efisiensi biaya logistik.

"Biaya logistik Indonesia merupakan yang tertinggi, sekitar 24 persen dari PDB berdasarkan kajian Bank Dunia. Saat ini yang sedang dilakukan secara simultan oleh pemerintah terkait hal ini adalah mengharmonisasikan peraturan dan kebijakan," ujarnya.

Menurut dia, pengembangan PLB merupakan bagian dari upaya pembangunan nasional secara menyeluruh, karena proyek ini bisa mendorong peningkatan sumber daya manusia yang memahami bidang logistik dalam jangka panjang.

Positif Direktur Utama PT. GMF Aero Asia Juliandra Nurtjahjo menambahkan fasilitas PLB ini telah melahirkan respon positif terkait efisiensi biaya logistik karena proses penyimpanan, penimbunan, dan "clearance" dapat dilakukan di tempat yang sama.

"Tentunya hal merupakan sebuah insentif untuk kami dalam meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan nama baik penerbangan Indonesia di dunia internasional," kata Juliandra.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan telah meluncurkan PLB pada Maret 2016, sebagai gudang multifungsi untuk menampung barang ekspor impor.

Fasilitas yang menjadi bagian dari paket kebijakan jilid II ini bertujuan untuk mendukung distribusi logistik yang murah dan efisien, mendukung pertumbuhan industri dalam negeri serta menjadikan Indonesia sebagai hub logistik di wilayah Asia Pasifik.

Hingga sekarang, pemerintah telah membangun 28 PLB yang melayani berbagai sektor seperti minyak dan gas, pertambangan, pemeliharaan (maintenance), perbaikan dan reparasi (repair and overhaul), otomotif dan farmasi.

Rinciannya sebanyak 11 PLB telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sejak periode Maret 2016 dan sebanyak 17 PLB baru disepakati dalam perhelatan acara Jakarta International Logistics Summit and Expo (JILSE) 2016 pada Rabu (19/10).

Sekitar 10 PLB akan dibangun dalam waktu dekat setelah melalui proses konsultasi dengan Direktorat Jenderal Bea Cukai serta bekerja sama dengan asosiasi maupun pemain utama di industri. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: