Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Raksasa Minyak BP Anjlok Hampir 50 Persen di Kuartal III-2016

Laba Raksasa Minyak BP Anjlok Hampir 50 Persen di Kuartal III-2016 Kredit Foto: Reuters/Sergei Karpukhin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Raksasa minyak BP melaporkan penurunan laba hampir mendekati 50 persen di kuartal ketiga 2016. Perusahaan asal Inggris tersebut masih berjuang di tengah merosotnya harga minyak dunia.

BP membukukan laba sebesar US$ 933 juta, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$ 1,8 miliar. Perusahaan menyalahkan penurunan harga minyak sebagai penyebab anjloknya penerimaan perusahaan. Sementara, perusahaan minyak saingannya, Royal Dutch Shell melaporkan kenaikan laba 18 persen menjadi US$ 2,8 miliar di kuartal ketiga, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kami akan terus membuat kemajuan yang baik dalam beradaptasi dengan harga serta margin di lingkungan yang menantang," kata Direktur Keuangan BP Brian Gilvary seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Rabu (2/11/2016).

"Pada saat yang sama, kami berinvestasi dalam proyek-proyek, bisnis dan pilihan untuk memberikan pertumbuhan di tahun-tahun mendatang," tambahnya.

BP juga memangkas rencana investasinya pada tahun ini. Saat ini perusahaan memprediksi akan menghabiskan belanja modal tahun ini sebesar US$ 16 miliar, dibandingkan dengan prediksi sebelumnya sebesar US$ 17-19 miliar. Sementara itu, pada tahun 2017 mendatang, BP memprediksi investasi perusahaan di kisaran US$ 15-17 miliar.

Sedangkan CEO Shell Ben van Beurden memperingatkan bahwa kejatuhan harga minyak dunia juga menjadi masalah mereka, meski berhasil mencetak hasil yang lebih baik dari perkiraan.

"Shell mencetak hasil yang lebih baik kuartal ini. Hal itu mencerminkan kinerja operasional dan dana yang kuat. Tapi harga minyak dunia yang masih berada dalam tren yang rendah, terus menjadi tantangan yang siginifikan untuk seluruh bisnis," kata Ben.

Awal tahun ini, Shell telah menyelesaikan pembelian dari BG Group senilai US$ 50 miliar dan saat ini berencana memangkas pengeluaran sebesar US$ 30 miliar untuk mengurangi utang. Minggu lalu, Shell mengatakan telah menjual aset migas di Kanada sebesar US$ 1 miliar sebagai bagian dari program penjualan aset.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: